Siasati Perang Dagang AS-China, Mendag Gencarkan Bilateral
- REUTERS/Carlos Barria
VIVA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku terus mengikuti perkembangan perang dagang antara AS-China. Menyikapi situasi tersebut, dia mengaku akan lebih berhati-hati.
"Kita ikuti terus prosesnya karena kebijakan atau hal itu bisa berubah setiap saat. Seperti hal sebelumnya ada pengumuman mengenai dikenakannya tarif, tapi kemudian batal, sekarang dikenakan lagi," kata Enggar di kantornya, Jakarta, Jumat 22 Juni 2018.
Dalam situasi seperti ini, lanjut Enggar, pemerintah tentu akan bersikap hati-hati dan tentu tidak bisa tinggal diam. Salah satunya adalah dengan menggencarkan perluasan kerja sama dagang dengan negara lain termasuk China dan AS sendiri.
"Kita bukan mau memanfaatkan. kalimat yang tepat barangkali kita sekarang lihat ini sebagai peluang untuk mengisi kekosongan itu," ujarnya menambahkan.
Ia menjelaskan, jikalau pun terjadi pengenaan bea masuk yang tinggi antarkedua negara tersebut, maka Indonesia akan mencoba masuk menjajaki kerja sama secara bilateral dengan kedua negara tersebut. Hal tersebut akan dibicarakannya dalam pertemuan Regional Comprehensive Economic Partnership.
"Di Jepang, Tokyo awal bulan kami akan mengadakan pertemuan bilateral antarnegara, termasuk dengan Tiongkok untuk kita bahas kemungkinan-kemungkinan yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan ekspor," ujarnya.
Meski begitu, Enggar masih belum bisa merinci peluang seperti apa yang akan dilakukan Pemerintah. "Ya nanti kita lihat lah peluangnya seperti apa. pasti selalu ada." (mus)