Jokowi Minta PM India Revisi Bea Masuk Sawit yang Tinggi
- Twitter/ @MEAIndia
VIVA – Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, sempat disinggung mengenai bea masuk kelapa sawit yang semakin tinggi.
Pemerintah India, resmi menaikkan tarif impor kelapa sawit yang masuk ke negaranya hingga tiga kali lipat. Sementara kebijakan itu, merugikan Indonesia karena India negara terbesar ekspor sawit dan turunannya.
Presiden Jokowi mengatakan, ia sudah meminta PM Modi, untuk melihat kembali peraturan tersebut. Bahkan, disebutkan kalau permintaan Indonesia itu akan direspons oleh pemerintah India.
"Secara khusus, saya juga meminta perhatian PM Modi mengenai tingginya tarif atas produk kelapa sawit di Indonesia dan beliau tadi menyanggupi untuk melihat dari masalah-masalah yang tadi kita sampaikan," jelas Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 30 Mei 2018.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga membuka diri untuk para investor India. Ia mengajak, untuk turut serta dalam menginvestasikan dalam pembangunan berbagai infrastruktur yang sedang giat dilakukan saat ini.
"Secara khusus, saya mengundang investasi India di bidang infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara, serta industri farmasi khususnya obat yang belum dapat diproduksi di Indonesia," kata dia.
Hubungan kedua negara yang terus meningkat itu, lanjut Jokowi, dibuktikan juga dengan membuka penerbangan langsung pertama kalinya dari Indonesia ke India. Yakni maskapai Garuda, membuka rute Bali ke India.
"Saya menyambut baik penerbangan langsung Garuda Indonesia dari Bali ke Mumbai, yang dimulai April 2018. Potensi konektivitas udara sangat besar dan kita berharap, kiranya dapat dipertimbangkan kembali penambahan jumlah hak angkut, sehingga mencerminkan perkembangan interaksi ekonomi," katanya.