Langkah Bandara Adisutjipto Antisipasi Erupsi Gunung Merapi
VIVA – Letusan Gunung Merapi yang disertai hujan abu dapat membahayakan penerbangan sipil. Sehingga, PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, terus meningkatkan koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan dan AirNav Indonesia, untuk bersama mengatasi hal tersebut.
"Kami juga melakukan paper test untuk aerodome observation. Dalam hal ini, keputusan closed atau open bandara Adisutjipto due to Volcano activity ini, nantinya akan dikeluarkan oleh Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan melalui notam," kata Communication and Legal Section Head Bandara Adisutjipto, Liza Anindya, Jumat 25 Mei 2018.
Namun, kata Liza, jika ada penundaan penerbangan dan terjadi penumpukan di ruang tunggu, akan membuka ruang tunggu internasional untuk menampung penumpang.
Selain itu, lanjut Liza, dalam hal kondisi terburuk bandara harus closed misalnya, Bandara Adisutjipto juga akan menyediakan transportasi antarmoda darat bagi penumpang yang harus melanjutkan perjalanan ke bandara terdekat.
"Misalnya, Bandara Adisoemarmo Surakarta ataupun antarmoda ke lokasi lokasi sarana transportasi lainnya, misal Stasiun kereta api ataupun Terminal Bis," ujarnya.
GM PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan, selama letusan Gunung Merapi berlangsung beberapa kali hanya satu kali dilakukan penutupan operasional bandara akibat hujan abu yang sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
"Saat penutupan berlangsung arah angin menuju selatan, sehingga abu turut terbawa ke selatan Gunung Merapi yang merupakan jalur pesawat, sehingga terpaksa dilakukan penutupan sementara operasional bandara," ucapnya.
Selama hujan abu vulkanik tidak mengarah ke selatan sebagai jalur utama pesawat dari dan menuju Yogyakarta, maka penerbangan tetap akan aman.
"Ya, semoga letusan Gunung Merapi semakin reda, sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan," ujarnya. (asp)