BKPM: Investor Tak Terlalu Serius Tanggapi Aksi Teror di RI
- VIVA.co.id/Shintaloka Pradita Sicca
VIVA – Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Azhar Lubis, mengatakan, meski kasus terorisme kini tengah marak terjadi di Indonesia, mayoritas investor dari berbagai perusahaan tidak memberikan tanggapan serius terkait hal tersebut.
Dia bahkan mengatakan, hal itu disebabkan adanya keyakinan dari investor yang melihat pemerintah Indonesia maupun kepolisian mampu untuk menangani terorisme secara baik.
"Kan sebetulnya beberapa perusahaan datang ke BKPM, mereka semua tidak banyak membahas itu. Karena mereka yakin pemerintah, khususnya kepolisian bisa menangani, sehingga mereka membahas mengenai pengembangan investasi, perlindungannya, jadi enggak banyak (bahas terorisme)," ucap Azhar saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu 16 Mei 2018.
Meski begitu, Azhar juga tidak memungkiri bahwa ada beberapa investor yang masih menjadikan persoalan terorisme menjadi perhatian utamanya. Khususnya di sektor manufaktur dan energi, yakni pembangkit listrik.
"Tapi, ada juga yang concern mempertanyakan, tapi kami mengatakan kan sudah ditangani dengan baik oleh kepolisian," ucapnya.
Hal itu menjadi perhatian, kata dia, dikarenakan banyak industri manufaktur maupun pembangkit listrik yang tengah melakukan pengembangan investasi. Meski begitu, dia meyakinkan bahwa investor tetap meyakini bahwa Indonesia mampu menangani persoalan tersebut.
"Kalau yang datang ke kami, manufaktur dan pembangkit listrik serta pengembangan investasinya dibicarakan, namun enggak ada kaitannya itu (takut aksi terorisme)," ujarnya.