Soal Mogok Pilot Garuda, Menhub: Itu Pemaksaan Kehendak
- VIVA.co.id/Sherly
VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menanggapi adanya ancaman aksi demo para pilot PT Garuda Indonesia Tbk, terkait beberapa aturan yang dianggap para pilot tidak sesuai.
"Saya minta aturan itu harus kita lihat secara nasional, dengan fungsi Garuda sebagai flag carrier. Jadi, adanya demo ini seyogyanya, jangan kita main demo yang artinya main dengan suatu cara yang memaksakan kehendak," katanya di Tangerang, Jumat 4 Mei 2018.
Terkait dengan solusi yang diberikan, Budi sendiri meminta, agar pilot dan pihak perusahaan untuk mendahulukan dialog dibandingkan demo dengan mogok yang dikhawatirkan, mengganggu layanan penerbangan.
"Garuda ini flag carrier, harus kita jaga dengan baik. Apapun harus dibicarakan dahulu," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Garuda Indonesia, Triyanto Moeharsono mengatakan, sejauh ini aksi-aksi yang dilakukan para pilot tidak mengganggu layanan penerbangan pada masyarakat.
"Semua masih normal dan aman. Terkait tuntutan atau pun ketidakpuasan masih kita bicarakan dengan direksi perusahaan dan kita serahkan juga ke pemerintah," ungkap Triyanto.
Diketahui, aksi mogok dilatarbelakangi dengan menurunnya kinerja perusahaan yang ditunjukkan dengan menurunnya tingkat ketepatan dari 89,51 persen pada 2016, menjadi 86,4 persen pada 2017.
Dilanjut, dengan anjloknya harga saham Garuda Indonesia per 25 April ke posisi Rp292, dari sebelumnya sebelumnya Rp338 di kuartal IV tahun lalu.
Lalu, adanya perubahan sistem penjadwalan kru yang diimplementasikan pada November 2017, sehingga menyebabkan sejumlah penerbangan mengalami delay dan penundaan. Kondisi ini masih terus terjadi sampai sekarang.
Ditambah, meminta dilakukannya pergantian direksi dengan mengutamakan profesionalisme yang sebaiknya, berasal dari internal Garuda Indonesia, karena lebih memahami permasalahan yang terjadi di perusahaan.