DPR Ingatkan Masalah Nelayan vs Tongkang Batu Bara
- VIVA/Sadam Maulana
VIVA – Kementerian Kelautan dan Perikanan segera membangun tempat pelelangan ikan atau TPI di Sungai Musi, Kota Palembang, Sumatra Selatan. Titik tempat pendaratan ikan itu dibangun berkat komitmen dengan pemerintah setempat.
Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo mengatakan TPI itu dibangun untuk meningkatkan perekonomian nelayan tangkap di Palembang. Meski persentasi jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan nelayan budidaya, nelayan tangkap tetap memiliki peran yang sama.
"Seperti di Palembang ini, ada nelayan tangkap yang berebutan lahan dengan tongkang batubara, termasuk perusahaan yang ada sekitar sungai. Artinya, ini masalah baru bagi perkembangan nelayan tangkap di Palembang," kata Edhy.
Sebagai wakil rakyat yang membidangi soal perikanan, Edhy merasa berkewajiban mendorong pembangunan tempat pelelangan ikan. Berkat dorongan bersama Pemerintah Kota, dalam waktu dekat di setiap daerah akan diberikan bantuan seperti tempat pendaratan ikan.
Dia mengapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP dalam hal itu. Berbagai sektor perikanan, mulai dari tangkap ikan, budidaya hingga perlindungan terhadap perairan Indonesia aktif dilaksanakan.
Bahkan, KKP di bawah kepemimpinan menteri Susi Pudjiastuti terus berkomitmen untuk senantiasa melakukan pembangunan dan memberikan bantuan yang bermanfaat bagi para nelayan.
"Pemberdayaan nelayan tangkap hari ini merupakan terobosan pertama KKP. Kita berharap ini terus mendapat dorongan dari masyarakat itu sendiri. Karena dari sisi anggaran, saya melihat tidak ada masalah," ujarnya.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KPP, Sjarief Widjaja, melihat kondisi perairan di Sumatra Selatan memiliki potensi besar pada sektor perikanan. Hasil perikanan memang sebagian besar dari perairan darat.
Dalam kurun waktu tahun 2011-2016, pertumbuhan volume produksi perairan darat di Sumatra Selatan tumbuh 24,5 persen. Ia berharap pembangunan TPI perairan darat turut berperan dalam menggenjot produksi. (ren)