Hadapi Revolusi Industri 4.0, Kompetensi SDM Jadi Kunci
- REUTERS/Pete Sweeney
VIVA – Sumber daya manusia (SDM) dinilai menjadi faktor utama untuk mendukung implementasi revolusi industri 4.0, seperti yang dicanangkan pemerintah. Apalagi mengingat era sekarang memasuki zaman digital sehingga menuntur kemampuan SDM.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Multi Kontrol Nusantara, Didit Ardyanto. PT Multi Kontrol Nusantara merupakan salah satu perusahaan teknologi informasi dan komunikasi di Bakrie Group.
"Meski sekarang sudah memasuki era digital, SDM tetaplah menjadi faktor paling penting," kata Didit di pergelaran 'Indonesia LoRa Conference', di Wisma 77 Tower 2, Jakarta, yang disampaikan dalam keterangan tertulisnya, Kamis 26 April 2018.
Menurut dia, SDM yang dibutuhkan oleh industri saat ini adalah yang memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi digital. Kompetensi ini untuk mewujudkan pabrik cerdas (smart factories), seperti salah satunya Internet of Things (IoT).
Didit mengatakan, penerapan industri 4.0 tidak akan menggantikan atau mengurangi peran tenaga kerja manusia. Melainkan dapat mendorong peningkatan kompetensi SDM untuk memahami penggunaan teknologi terkini di dunia industri.
"Tidak perlu cemas dengan munculnya industri 4.0 karena tidak akan mengurangi lapangan pekerjaan," ujar Didit.
Untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang industri 4.0 itu, sejumlah lembaga mengadakan 'Indonesia First LoRa Conference'. Lembaga itu antara lain Semtech, PT Multi Kontrol Nusantara (MKN), LoRa Alliance, dan Komunitas IoT DycodeX.
"LoRa sendiri adalah sebuah teknologi IoT yang sudah berkembang di negara lain dan untuk Indonesia baru mulai," kata Didit.
Dalam kesempatan itu, Didit berharap pemerintah dan pelaku bisnis IoT punya peran masing-masing dalam membentuk target.
Adapun LoRa atau Long Range diketahui adalah teknologi yang memungkinkan suatu perangkat IoT terkoneksi dengan jarak yang cukup jauh dengan konsumsi power rendah. PT Multi Kontrol Nusantara sedang mengembangkan teknologi LoRa di Indonesia yang dianggap mampu untuk mendukung perkembangan era digital 4.0.
Didit mengatakan, sejumlah industri seperti manufaktur, retail, transportasi, tambang, agrikultur, kesehatan dan pemanfaatan sektor publik dengan memanfaatkan LoRa secara baik. Hal ini karena LoRa bersifat open source serta didukung oleh LoRa Alliance di seluruh dunia.
"Sehingga memungkinkan semua pihak bisa mengembangkan aplikasi IoT-nya menggunakan LoRa," jelasnya.