Trade Expo Bidik Transaksi Rp20 T, Mendag Anggap Kekecilan

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Kementerian Perdagangan akan menggelar Trade Expo Indonesia 2018 atau TEI ke-33 pada 24-28 Oktober mendatang di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang. Peluncuran event tahunan itu secara simbolis dilaksanakan di Kemendag hari ini.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arlinda mengatakan, pihaknya menargetkan nilai transaksi di acara tersebut US$1,5 miliar atau sebesar Rp20,7 triliun (kurs Rp13.800 per dolar AS). Angka ini naik, dari realisasi penyelenggaraan tahun lalu yang sebesar US$1,4 miliar.

"Di 2017 mencapai US$1,4 miliar, sehingga harus lebih tinggi dari tahun sebelumnya, walaupun target kami di 2017 hanya US$1,1 miliar. Jadi, sekarang mau tidak mau harus mencapai US$1,5 miliar," kata Arlinda di Kantor Kemendag, Jumat 20 April 2018

Tema yang diusung pada TEI 2018 adalah 'Creating Product for Global Opportunities'. Menurutnya, pengangkatan tema ini dengan maksud menggambarkan bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk yang berdaya saing dan memberi peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis di kancah Internasional.

Kemendag juga menargetkan acara ini akan dihadiri oleh sebanyak 28 ribu pengunjung baik dari dalam dan luar negeri. Selain itu, ditargetkan sebanyak 1.110 peserta yang berpartisipasi dalam pameran tersebut. Meliputi produsen, eksportir, serta pemasok produk dan jasa Indonesia yang ingin memperluas pasar perdagangan lewat 'buyer' internasional. 

"Kami akan menampilkan lebih dari 300 produk dan jasa Indonesia yang terbagi menjadi delapan zona," katanya.

Di antara produknya mulai dari kuliner nusantara, craft, dan lifestyle product, furniture, creative product and service, manufacturing product, strategic industry product, food and beverages product dan local champion product.

Di setiap hall, ujarnya, akan dilangkapi dengan buyer service area yang siap melayani kebutuhan para buyer selama pameran. 

"Kami mengharapkan dukungan dari kementerian dan lembaga untuk sukseskan acara ini, terutama Kemenlu (Kementerian Luar Negeri). Kami harapkan dukungan dan support untuk mengundang buyers sebanyak-banyaknya. Kami akan push trade promotion dan atase perdagangan kami untuk bawa buyers sebanyaknya," katanya.

Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita berkelakar bahwa target transaksi itu sebetulnya bisa lebih besar. Alasannya, di event internasional lain yang diselenggarakan sebelumnya, transaksi yang tercipta melebihi angka tersebut.

"Bu Dirjen menargetkan hanya US$1,5 miliar, karena kalau kita bandingkan padahal dia punya prestasi pada waktu Indonesia-Africa Forum pada kurun waktu dua hari mencapai US$527 ditambah US$1,3 miliar. Jadi, kok agak turun ya," kata dia berkelakar. 

Mendag pun mengatakan, masih banyak harapan dan catatan yang perlu diperbaiki ke depannya. Ia berharap, penyelenggara tahun ini lebih baik lagi dan semua target masih bisa terus ditingkatkan.

"Semoga memenuhi harapan dari seluruh stakeholders. Banyak sekali harapan, keinginan. Catatan adalah jumlah peserta masih terlalu sedikit dan angka US$1,5 miliar juga masih bisa ditingkatkan," ujarnya.