Jakarta Kebanyakan Gedung Perkantoran, Penyewa Sepi
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Gedung perkantoran di ibu kota dinilai telah over supply. Hal ini pun menimbulkan banyaknya area perkantoran yang sepi penyewa, sehingga para pemilik gedung memutuskan untuk menurunkan harga sewa.
Country General Manager Rumah123.com, Ignatius Untung mengatakan, over supply perkantoran di ibu kota sudah menunjukkan angka yang sangat besar dan mengkhawatirkan. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya para pemilik gedung menurunkan harga sewa perkantoran.
"Over supplynya ini dalam angka yang sangat besar sekali di Jakarta. jadi mengkhawatirkan, dan kelihatannya di mana, bahwa beberapa gedung-gedung perkantoran mulai menurunkan harga sewa. jadi ya itu kan sudah kelihatan," kata Untung di Jakarta, Rabu 18 April 2018.
Dia mengakui meski sudah kelebihan suplai, masih ada saja para pengembang yang gencar melakukan pembangunan gedung. Ada beberapa penyebab yang membuat para pengembang melakukan pembangunan gedung perkantoran.
Menurutnya, ketika pengembang ingin melakukan pembangunan gedung perkantoran atau bahkan apartemen, mereka tentu melakukan studi kelayakan dari sisi pasar. Apakah ada pasarnya atau tidak.
Menurutnya, pihak atau konsultan yang diajak untuk melakukan studi kelayakan juga berkepentingan. Konsultan pun disebutnya terpaksa harus mengatakan pembangunan gedung masih layak.
Ilustrasi gedung perkantoran
"Hasil feasibility ini, hasil dari saya bicara dengan beberapa pengembang ya. Hasilnya bilang bahwa 'pak jangan dibangun pak', over supply. Kira-kira dia akan punya kerjaan enggak. karena dia harus dijual," katanya.
Hal itu diperkuat dari pernyataan beberapa pengembang yang mengatakan kecewa dengan studi kelayakan pasar yang diusulkan konsultan.
"Karena ada beberapa pengembang bilang ke saya, wah saya kecewa nih market feasibility nya bilangnya begini. itu kita bisa ukur," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk residensial tidak ada kata kelebihan untuk ibu kota. namun untuk perkantoran dipastikan over supplyl sudah terjadi. Menurutnya, turunnya harga sewa kantor di Jakarta justru membuat pengusaha lebih senang.
"(pembangunan gedung baru) Saya rasa lebih karena dimanjakan dengan data yang tidak akurat. itu bahaya sekali. buat pengusaha memang happy, sewa kantor murah. pindah dari gedung lama ke gedung baru itu lebih murah," katanya.
Di wilayah Central Business District (CBD), dia mengatakan, harga total sewa kantor rata-rata ditambah dengan service charge berada di angka Rp250 ribu hingga Rp350 ribu.
"Kalau jakarta total (sewa) sama service charge itu Rp250-Rp350 ribu per meter per segi, itu rata-rata di situ. ada yang lebih tinggi ada di bawah sedikit. itu di CBD, kalau di utara, itu Rp110 sampai Rp200," ungkapnya.