Stabilnya Harga Pangan Buat Kepercayaan Konsumen Menguat
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Mulai turunnya harga pangan sepanjang Maret 2018, membuat indeks kepercayaan konsumen atau IKK yang disurvei Danareksa Research Intitute tercatat menguat 3,6 persen menjadi di level 100,8.
Dikutip dari keterangan tertulis Danareksa, Senin 9 April 2018, naiknya IKK Maret 2018 terlihat dari persentase konsumen yang khawatir pada harga pangan turun dari 78,2 persen menjadi 74,4 persen.
Selain itu, secara keseluruhan konsumen memberi penilaian yang lebih baik terhadap kondisi ekonomi saat ini, begitu juga terhadap kondisi pasar kerja, sehingga Konsumen merasa optimis terhadap prospeknya di masa depan.
Adapun dua komponen yang membentuk IKK Maret juga tercatat mengalami peningkatan. Di mana Indeks Situasi Sekarang (ISS) naik 7,4 persen menjadi 82,3 dan Indeks Ekspektasi naik 1,6 persen menjadi 114,6.
"ISS naik karena konsumen memberi penilaian yang lebih baik pada kondisi ekonomi dan lapangan kerja saat ini. Sedang, IE disebabkan meningkatnya optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dan prospek lapangan kerja dalam enam bulan mendatang," jelas Danareksa.
Kemudian, dengan meningkatnya optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang, rencana konsumen untuk membeli barang-barang tahan lama juga mengalami peningkatan pada Maret.
Berdasarkan hasil survei Maret, sekitar 42,75 persen konsumen yang disurvei berencana untuk membeli barang-barang tahan lama dalam enam bulan ke depan, naik dari 41,36 persen dari survei Februari.
Sedangkan konsumen, merasa yakin bahwa tekanan inflasi akan sedikit menurun dalam enam bulan mendatang turun sebesar 1,6 persen menjadi 185,6 pada Maret.
Sementara itu, survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia juga menunjukkan hal serupa. Di mana Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret tercatat berada di level 121,6 atau berada pada level optimis.
Naiknya IKK Maret tersebut disebabkan menguatnya optimisme konsumen dari ekspektasi peningkatan kegiatan usaha enam bulan mendatang. Selain itu, konsumen juga khawatir kenaikan harga pangan jelang Ramadan dan Idul Fitri.