Kesenjangan Tak Bisa Hanya Diperbaiki dari Sisi Ekonomi

Potret kemiskinan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Yudi Latif mengatakan, kesenjangan sosial dan ekonomi Indonesia tidak bisa diperbaiki hanya dengan mengandalkan perbaikan ekonomi. Di mana, pengembangan infrastruktur ekonomi diutamakan demi membenahi kesenjangan, tanpa melibatkan pembenahan sosial.

Dia menjelaskan, hal tersebut dapat dibuktikan dari bagaimana Malaysia sejak dulu hingga kini, tetap terbelah kesenjangan masyarakatnya. Sebab, pemerataan sosial dan kemasyarakatan mereka hanya diperbaiki dengan fokus pemerataan ekonomi, namun tidak mengupayakan pada aspek sosialnya.

"Mereka pernah ke sini bahkan, dan minta belajar Pancasila. Dari segi ekonomi mereka lebih baik, tetapi sebagai bangsa tidak tercipta kemasyarakatan yang kuat. Bahkan, dia bilang di Malaysia, sama-sama memperingati hari kemerdekaan, tetapi diperangi antaretnisnya, tidak melebur bersama. Ini menunjukkan kesenjangan tidak bisa hanya dibenahi dengan ekonomi," kata Yudi di Jakarta, Kamis 5 April 2018.

Karenanya, di mengatakan, pembenahan-pembenahan untuk meleburkan kesenjangan yang ada di tengah masyarakat majemuk sebagaimana Indonesia, maka perlu menyeimbangkan pengembangan dari sisi sosial dan dari sisi ekonomi yang keduanya harus menyatu dan beriringan.

Dari sisi sosial, kata dia, perlu adanya semangat untuk terus mengembangkan inklusi sosial, sebagaimana yang tercantum dalam sila persatuan dalam pancasila, di mana pergaulan antaretnis harus terus digiatkan di tengah kehidupan sosial.

"Untuk bersatu, kita perlu mengembangkan kebajikan civic (masyarakat) dalam bergaul," ujarnya.

Sedangkan dari sisi ekonomi, perlu adanya inklusi ekonomi, yakni penguatan semangat untuk terus mengembangkan perekonomian yang merata dengan membangun pemerataan infrastruktur untuk semua daerah.

"Karena itu, agar kohesi sosial terjadi, juga harus mengarah pada inklusi ekonomi. Jadi, selain inklusi sosial perlu ada inklusi ekonomi," ungkapnya.

Hal itu semua, kata dia, terangkum dalam Pancasila, di mana dari sila awal hingga akhir. Seluruhnya menghendaki, agar keseimbangan antara perbaikan sosial dan perbaikan ekonomi yang berkembang bisa menciptakan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Pancasila itu menjadi manifes, kalau ujungnya bisa melahirkan keadilan sosial itu. Saya kira, ini penting untuk mengembangkan diskursus ini," tegasnya.