Tertibkan Jalur Kereta Sukabumi, Warga Jangan Aji Mumpung
- Dokumentasi Humas Polres Bogor
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, proses pengerjaan jalur ganda atau double track Bogor-Sukabumi dari stasiun Cigombong ke Cicurug baru berjalan 5-10 persen. Padahal, pengerjaan proyek ini dimulai sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 15 Desember 2017.
Dia menjelaskan, proyek yang memakan anggaran hingga Rp1 triliun tersebut ditargetkan akan rampung pada 2020 mendatang. Namun, untuk tahap awal ini, dengan alokasi anggaran yang telah dikucurkan sebesar Rp175 miliar, masih tersendat dalam proses penertiban wilayah atau penyelesaian ganti rugi terhadap masyarakat sekitar
"Memang ada perbedaan harga ya. Jadi, harga yang diizinkan kami untuk membebaskan dengan ekspektasi masyarakat agak beda. Kita sedang akan minta satu landasan hukum tertentu yang akan kami tempuh satu-dua minggu ini. Jadi, nanti kalau itu selesai harapannya ada suatu kecocokan," ujar Budi di Sukabumi, Rabu 4 April 2018.
Meski begitu, Budi mengatakan, proses tersebut bukan proses pembebasan lahan, melainkan penertiban, sebab tanah di wilayah tersebut merupakan milik pemerintah.
"Ini bukan pembebasan lahan, jadi ini penertiban. Jadi, saudara kita kan ada bangunannya di sana, jadi kita ada uang kerohiman," ungkapnya.
Menhub Budi tinjau langsung proyek jalur rel ganda kereta api Sukabumi
Karenanya, Budi berharap, agar proyek ini bisa cepat selesai sesuai target. Masyarakat pun diminta kooperatif untuk menyelesaikan proses penertiban lahan tersebut.
"Tetapi, saya minta tolong warga jangan aji mumpung begitu ya. Itu kan proyek untuk kita semua, bukan pemerintah ini untuk pemerintah sendiri. Dan, itu kan tanahnya kereta api, tanahnya negara, bukan tanah mereka. Jadi, tolong juga kooperatif, karena ini untuk kita semuanya," ujar Budi.
Terkait dengan kapasitas kereta, Budi mengatakan, dengan adanya proyek jalur ganda ini, maka akan ada penambahan rangkaian dari Bogor ke Sukabumi, yakni yang semula tiga perjalanan dengan enam rangkaian kereta menjadi enam perjalanan dengan delapan rangkaian kereta.
"Sekarang ini tiga kali enam jadi 18 (kereta). Jadi, nanti satu hari yang tadinya cuma 18 bisa jadi 48," ungkapnya.
Dengan begitu, kata dia, maka transportasi kereta api ini nantinya akan lebih banyak menyerap masyarakat untuk bepergian dari Bogor-Sukabumi, maupun sebaliknya. Sehingga, untuk waktu tempuh jalur darat dari Bogor ke Sukabumi bisa menjadi tiga jam saja, di mana saat ini memakan waktu hingga 5-6 jam.
"Teman saya, yang jalan jam dua malam saja empat jam (tadi ke sini). Jadi, kalau siang kan enam jam kasihan. Kita ingin warga Sukabumi maksimal tiga jam saja," papar Budi. (asp)