Buruh Indonesia di 5 Industri Ini Bakal Diganti Robot
- REUTERS/Pete Sweeney
VIVA – Pemerintah telah resmi meluncurkan peta jalan Indonesia menuju industri 4.0 atau Making Indonesia 4.0. Pada tahap awal, ada beberapa sektor industri yang menjadi fokus pemerintah untuk di moderenisasi.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam penerapan awal Industri 4.0, Indonesia akan berfokus pada lima sektor manufaktur. Diantaranya, industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektronik.
"Sektor ini dipiIih setelah melalui evaluasi dampak ekonomi dan kriteria kelayakan implementasi yang mencakup ukuran PDB, perdagangan, potensi dampak terhadap industri Iain, besaran investasi, dan kecepatan penetrasi pasar,” ujar Airlangga di acara Indonesia Industrial Summit 2018 JCC Senayan, Rabu 4 April 2018.
Dia mengatakan, Making Indonesia 4.0 memuat 10 inisiatif nasional yang bersifat lintas sektoral untuk mempercepat perkembangan industri manufaktur di Indonesia.
Ilustrasi industri minuman ringan
Di antara sepuluh inisiatif tersebut, mencakup perbaikan aIur aliran barang dan material, membangun satu peta jalan zona industri yang komprehensif dan lintas industri, mengakomodasi standar-standar keberlanjutan, memberdayakan industri kecil dan menengah, serta membangun infrastruktur digital nasionaI.
Kemudian, menarik minat investasi asing, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekosistem inovasi, insentif untuk investasi teknologi, serta harmonisasi aturan dan kebijakan.
”Dengan adanya manfaat yang nyata, Indonesia berkomitmen untuk mengimplementasikan Making Indonesia 4.0 dan menjadikannya sebagai agenda nasional," ujar dia.
Sebagai informasi, Indonesia Industrial Summit 2018 akan dihadiri 1.200 peserta dari berbagai pemangku kepentingan, juga diIaksanakan diskusi mengenai sosialisasi konsep, potensi dan kesiapan implementasi Industri 4.0 pada Iima sektor yang menjadi percontohan.
Selain itu, akan menampilkan pameran tematik yang menghadirkan industri pionir dalam implementasi revolusi industri tersebut.
Adapun lima teknologi utama yang menopang implementasi revolusi itu adalah internet of things, artificial intelligence, human-machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi printing tiga dimensi.