Lion Group Pesan 380 Mesin Pesawat Senilai Rp75 Triliun

Presiden Direktur PT Lion Air Group Edward Sirait
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA – Perusahaan leasing milik Lion Group, Transportation Partners merealisasikan pemesanan sebanyak 380 unit mesin LEAP-1A yang akan digunakan pada pesawat Airbus A320neo dan A321neo. Barang itu dipesan senilai US$5,5 miliar atau setara Rp75 triliun kepada CFM International.

Selain mesin LEAP-1A, Lion Group sebelumnya juga telah memesan 544 unit mesin LEAP-1B untuk digunakan pada pesawat Boeing 737 MAX 8, MAX 9, dan MAX 10, yang mana 10 unit pesawat tersebut sudah dioperasikan oleh Lion Air.

Dengan total armada lebih dari 924 mesin LEAP dengan nilai total US$13,4 miliar, Lion Group disebut merupakan pengguna mesin LEAP terbesar di dunia.

Presiden dan CEO Lion Group, Edward Sirait mengatakan, pihaknya sangat senang bekerja sama dengan CFM. Hal ini sejalan untuk meningkatkan dan memperkuat strategi bisnis dengan melakukan pemesanan mesin LEAP dan CFM56.

"CFM sudah mendukung operasional maskapai kami untuk terus berkembang. Jenis mesin CFM telah bersama kami sejak awal," kata Edward dalam acara penandatanganan kesepakatan di Kempinski Hotel, Jakarta, Kamis 29 Maret 2018.

Edward mengatakan, pilihan untuk menggunakan mesin CFM pada A320neo family dan Boeing 737 MAX merupakan keputusan yang tepat. Kedua jenis pesawat itu menurutnya adalah elemen penting dan utama dalam pertumbuhan jangka panjang.

Dengan armada terbaru dan paling modern itu, Edward optimistis akan memastikan Lion Air Group menjadi yang terdepan dalam industri aviasi.

"Lion Air Group dengan CFM telah tumbuh seiring dengan perkembangan bisnis maskapai. Kami optimis, bahwa mesin ini senantiasa memberikan kinerja kelas dunia, dengan efisiensi ekonomi, keandalan dan tetap membantu mewujudkan rencana Lion Air Group terus berkembang," katanya.
 
Sementara itu, Vice President of Global Sales and Marketing GE Aviation, induk perusahaan CFM International, Chaker Chahrour mengatakan bahwa hari ini merupakan tonggak sejarah penting dalam kemitraan yang telah dijalin perusahaannya selama ini.
 
"Lion Air telah merasakan manfaat yang besar dari pengoperasian mesin LEAP-1B dan memahami bagaimana mesin LEAP-1A akan menjadi asset penting bagi maskapai. Dengan perluasan layanan MRO, akan menjadikan kemitraan ini semakin lengkap. Kami senang melihat apa yang akan terjadi di masa depan,” katanya.
 
Kesepakatan hari ini juga termasuk perluasan layanan Material Service Agreement (MSA) selama 25 tahun untuk mesin CFM56-7B, CFM56-5B, dan LEAP-1B yang ditandatangani pada 2014 dan kedepannya juga akan mencakup mesin LEAP-1A.  

CFM juga akan menyediakan layanan MRO untuk mesin CFM56 dan LEAP milik Lion Group hingga fasilitas perbaikan milik Lion Air yaitu Batam Aero Technic (BAT) di Batam, selesai dibangun.

Turut hadir dalam penandatanganan itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia mengatakan dengan adanya kesepakatan tersebut akan dapat berperan dalam mendorong konektivitas di Indonesia.

"Kita harapkan kerja sama ini menjadi contoh bagi stakeholder aviasi dan transportasi, karena kita ingin konektivitas menjadi semakin baik," katanya.