Gojek Bungkam Usai Grab Caplok Uber Indonesia
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Grab Indonesia secara resmi mengakuisisi Uber Indonesia pada 26 Januari 2018 lalu. Hal ini, menjadikan kompetisi aplikasi berbasis berbagi tumpangan semakin kompetitif antara Grab dan Gojek di Indonesia.
Terkait hal itu, pendiri sekaligus CEO Gojek, Nadiem Makarim, enggan menanggapi upaya penggabungan yang dilakukan Uber Technologies Inc dengan Grab di Indonesia.
Bahkan, ketika ditemui wartawan di Istora Senayan, dan ditanya mengenai tanggapan dan strategi Gojek terhadap bergabungnya dua layanan tersebut, Nadiem bungkam dan hanya mengatakan sedang buru-buru menghadiri rapat.
"Maaf ya, maaf mau rapat," ujar Nadiem, di Istora, Senayan, Selasa 27 Maret 2018, sambil berjalan cepat menuju mobilnya.
Setelah memasuki mobil Nadiem pun kembali membuka kacanya dan kembali menyampaikan permohonan maafnya, karena tidak bisa memberikan tanggapan apapun sambil melambaikan tangannya.
Sebagaimana yang diinformasikan sebelumnya, dengan mundurnya Uber dari kompetisi di Asia Tenggara, rival utama Grab saat ini adalah Gojek. Namun, seberapa besar kah nilai valuasi kedua perusahaan tersebut?
Mengutip dari CNBC, Senin 26 Maret 2018, nilai valuasi Grab saat ini yang tercatat di Singapura, adalah senilai US$6 miliar setara Rp81,3 triliun. Sementara itu, Gojek valuasinya mencapai US$1,8 miliar atau Rp24,4 triliun.
Sedangkan Uber, nilai perusahaan atau valuasi secara keseluruhan mencapai US$68 miliar atau Rp921,4 triliun. Namun, khusus untuk akusisi di Asia Tenggara, tidak dijabarkan secara detail.
Secara angka, sangat jelas terlihat jika digabungkan valuasi Grab dan Uber jauh di atas Gojek Indonesia. (asp)