Para Jomblo Dominasi Naiknya Minat Apartemen 2018
- Dokumentasi Flickr
VIVA – Popularitas apartemen terus meningkat dari tahun ke tahun di Tanah Air. Data suplai maupun permintaan pasar menunjukkan bahwa ada kenaikan untuk sektor apartemen.
Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 mencatat, sebanyak 63 persen responden di Indonesia berniat membeli hunian dalam enam bulan ke depan, di mana 60 persen responden itu tertarik beli apartemen.
Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan menyatakan bahwa apartemen semakin diminati, karena kepraktisannya. Lokasinya relatif lebih dekat dengan pusat kota, dilengkapi fasilitas komersial, dan punya akses transportasi umum.
Meski demikian, Ike menilai apartemen belum dilihat sebagai opsi hunian permanen. Hal itu terlihat dari optimisme para first time buyer hunian tak tinggi, yaitu sebanyak 31 persen responden berencana membeli hunian pertama enam bulan ke depan terhadap apartemen, sementara 23 persen tidak tertarik.
Sementara itu, di kalangan investor, 47 persen responden investor mengaku berminat membeli properti apartemen dalam enam bulan ke depan. Dan, sebanyak 21 persen menyatakan tidak tertarik.
Sedangkan jika dilihat status pernikahannya, minat terhadap apartemen berasal dari pencari rumah yang berstatus lajang, yaitu sebanyak 40 persen, sedangkan 22 persen tidak berminat dan 38 persen di antaranya ragu-ragu.
"Peminat apartemen kebanyakan adalah para lajang, yang menuntut kepraktisan dan kemudahan beraktivitas. Namun, saat sudah menikah, apalagi berkeluarga, rumah tapak masih menjadi pilihan utama," jelas Ike dalam keterangannya, Selasa 20 Maret 2018.
Suplai apartemen melonjak
Kemudian, Rumah.com Property Index juga mencatat peningkatan suplai apartemen secara nasional sebesar empat persen pada akhir 2017, dibandingkan kuartal III 2017. Secara tahunan, peningkatannya mencapai 28 persen.
Country Manager Rumah.com Marine Novita, menjelaskan bahwa pengembang masih menahan diri pada awal 2017, namun melihat serapan yang tinggi semester pertama 2017, mereka meningkatkan suplai secara drastis di semester kedua.
"Seiring waktu, konsumen mulai membuka diri terhadap apartemen. Korelasi harga dengan kepraktisan jadi pertimbangan. Konsumen masih bisa mendapatkan hunian dengan harga Rp300 jutaan di lokasi yang strategis di kota-kota satelit, serta dekat dengan beragam fasilitas umum," jelas Marine. (asp)