Intip Progres Kawasan Ekonomi di Perbatasan Jayapura

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Tengah).
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian PUPR

VIVA – Dengan adanya Jembatan Holtekamp di Jayapura, Papua, akses perekonomian di kawasan timur kota tersebut bisa lebih berkembang. Apalagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini sedang membangun infrastruktur penunjang ekonomi di kawasan perbatasan tersebut. 

Jurnalis VIVA dan sejumlah media pun berkesempatan langsung ke Jayapura mendampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta jajarannya akhir pekan lalu untuk meninjau pembangunan infrastruktur di kota tersebut. Lalu bagaimana progres pembangunan kawasan ekonomi di perbatasan? 

Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2017 lalu, Kementerian PUPR saat ini sedang menyelesaikan pembangunan tahap kedua pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung PLBN Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang berada di Distrik Muara Tami, Jayapura. 

Pembangunan PLBN Skouw, Jayapura, Papua.

Basuki mengatakan, pembangunan tahap kedua pengembangan kawasan perbatasan Skouw merupakan janji dan perintah Jokowi untuk tidak hanya menjadikan PLBN sebagai pintu gerbang masuk. Namun, menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.

"Pembangunan PLBN Skouw tidak hanya untuk gagah-gagahan, namun sebagai embrio pertumbuhan ekonomi di perbatasan. Saat ini sedang dibangun pasar sebanyak 304 kios, untuk mengakomodasi pasar-pasar yang sebelumnya ada," jelas Basuki.

Saat ini progres pekerjaan pengembangan zona sub inti dan pendukung PLBN sudah sebesar 80,78 persen. Pekerjaan yang sedang dilakukan adalah pemasangan penutup atap pasar, pemasangan atap Pos Polisi, pengecatan dinding Pos TNI, pekerjaan struktur bawah Masjid, pekerjaan rumah dinas Polisi dan penyelesaian lantai Amphiteater.

Luas kawasan yang dikembangkan sekitar 12,20 hektare dengan total luas bangunan 9.921 m persegi. Meliputi pasar dan area komersial seluas 3.600 m2, fasilitas umum seperti rest area, ATM Center, Masjid, Gereja, dan fasilitas sosial seperti plaza dan ruang terbuka hijau, gedung serbaguna, foodcourt, parkir kendaraan). Kemudian ada pula mess pegawai, wisma Indonesia dan pos TNI/Polri. 

Dia menjabarkan, total anggaran untuk pembangunan kawasan Skouw sekitar Rp246 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya. 

Proyek ini pun ditargetkan akan selesai pada Agustus mendatang.

"Nanti juga akan ada terminal, yang pengaturannya akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan yang akan mendukung sebagai pusat kegiatan pertumbuhan ekonomi, destinasi wisata dan kesenian," ungkapnya.

Dalam kunjungan tersebut Menteri Basuki berbincang dengan Yan Z Numberi selaku petugas administrator Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) PLBN Skouw mengenai progres pengembangan kawasan perbatasan tersebut. 

Numberi pun berharap pengembangan wilayah perbatasan Skouw akan menjadi seperti apa yang diinginkan oleh Jokowi yakni menjadi pusat ekonomi, tempat wisata, yang menjadikan pintu gerbang timur Indonesia menjadi tempat yang luar biasa.

Selain itu juga dikembangkan infrastruktur permukiman, terutama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 50 liter per detik antara lain untuk melayani 577 Sambungan Rumah.

Pembangunan PLBN Skouw, Jayapura, Papua.

Pada kawasan perbatasan Skouw lanjutnya, juga telah dibangun 50 unit rumah khusus bagi masyarakat perbatasan di Kampung Skouw, Distrik Muaratami. Unit rumah khusus dimaksud memiliki Tipe 36 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 ruang tamu, yang dilengkapi dengan jalan lingkungan, air bersih, sanitasi, drainase dan listrik.