Saat Para Alumni Aktivis Banting Stir Jadi Pengusaha
- VIVA/ Adinda Permatasari
VIVA – Kritikan bahwa para alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia yang terhimpun dalam KAHMI hanya bisa terjun ke partai politik atau berprofesi sebagai politikus saja, mendorong Presidium KAHMI, Kamrussamad untuk menciptakan KAHMIPreneur.
Misi Samad melalui KAHMIPreneur adalah mendorong perubahan cara pandamg dari political oriented menjadi emtrepeneur oriented.
"Dari pencari lapangan kerja, menjadi pencipta lapangan kerja," ujar Samad saat membuka peluncuran KAHMIPreneuer di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu 11 Maret 2018.
Program dalam bidang kewirausahaan ini juga sekaligus menjadi jawaban atas kritik terhadap alumni HMI yang hanya aktif di politik saja. Misalnya, di luar masa Pilkada banyak alumni menganggur karena jasa mereka hanya dipakai di musim kampanye di mana kemampuan mereka dalam organisasi dan menggerakkan massa sudah terbukti.
"Kami ingin re-orientasi kemampuan itu ke bidang usaha sebagai pencipta lapangan kerja, bukan lagi mengikuti kegiatan yang sifatnya jangka pendek," lanjut Samad.
Program ini, lanjut Samad, akan dijalankan dalam bentuk pelatihan, mentoring, membuka akses permodalan, akses pemasaran, akses teknologi digital, dan akses manajemen modern agar bisnis alumni HMI bisa tumbuh dan berkembang mandiri.
KAHMIPreneur nantinya akan lebih banyak mendorong ke bidang bisnis digital. Bisnis ini dinilai Samad sebagai bisnis yang sedamg tren saat ini.
"Kapitalisasi bisnis digital juga besar dari tahun ke tahun dari segi pertumbuhannya. Kami ingin e-commerce jadi salah satu segmen yang dibangun oleh alumni HMI," kata Samad.