Pensiun Gubernur BI, Agus Martowardojo Jadi Wakil Ketua RW
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA – Masa jabatan Agus Martowardojo sebagai gubernur Bank Indonesia saat ini sudah mendekati masa akhir. Dia akan memulai masa pensiun pada 23 Mei 2018.
Usai menyelesaikan masa tugasnya tersebut, Agus mengaku sudah memiliki jabatan lain yang harus diembannya, yakni sebagai wakil ketua RW di kediamannya Jalan Tirtayasa X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Saya masih ada jabatan sebagai wakil ketua RW, masih. Saya sebelumnya menjadi ketua RW, saat menjadi menteri keuangan. Saya akan aktif kembali menjadi wakil ketua RW," ujar Agus di kantornya, Jumat 9 Maret 2018.
Menurut Agus, perannya sebagai wakil ketua RW akan memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungan perumahannya. Hal ini didasari atas pengalamannya sebagai ketua RW di lingkungan yang sama saat menjadi menkeu 2010-2013.
Dia menambahkan, setelah menjabat sebagai ketua RW, lingkungan perumahannya telah mengalami perubahan yang positif. Dimulai dari semakin tertibnya tata tertib bangunan serta terjaganya kebersihan lingkungan.
"Bangunan yang harus dua lantai dibangun tiga lantai, keamanan enggak baik. Upaya pengumpulan sampah enggak berjalan, jadi lingkungan enggak terjaga. Saya jadi ketua RW isu-isu itu kami tangani, itu jadi dasar lingkungan yang lebih baik," ujarnya.
Bahkan, kata Agus, hingga saat ini satuan pengamanan dan petugas kebersihan lingkungannya telah memakai seragam dan dibekali handy talky, yang mana sebelumnya tidak memiliki peralatan tersebut.
"Satuan pengamanan dan kebersihan pakai interview dulu sama saya, yang interview menkeu, dia bangga pasti, lalu pakai seragam, pakai handy talky, dan lingkungan pakai portal, daerah tertib," tuturnya.
Ketika ditanya lebih berat mana bertugas sebagai gubernur Bank Indonesia, menteri keuangan, dirut Bank Mandiri, atau ketua RW, Agus menjawab dengan bijaksana, jika tugas-tugas tersebut tidak ada yang dirasanya berat, karena bekerja dengan hati dan komitmen serta rasa sayangnya terhadap pekerjaan.
"Enggak ada yang berat. Saya bilang benar-benar, karena saat kita bekerja dengan hati, tidak ada yang berat. Tapi, memang komitmen kita harus sayang sama pekerjaan dan berupaya yang terbaik. Waktu kerja di bank swasta nasional dan kerja di pemerintah, merger bank pemerintah dan bank nasional sampai jadi pemimpin bank terbesar di Indonesia enggak lelah. Terus masih semangat," ungkapnya.