Rupiah Terus Dihajar Dolar AS, Ini Saran Bappenas
- raudhatul zannah/viva
VIVA – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro memberikan beberapa solusi untuk memperkuat ketahanan nilai tukar rupiah dari gejolak eksternal. Hal itu dia katakan seiring dengan nilai tukar acuan rupiah terhadap dolar AS yang hari ini kembali melemah.
Bambang menegaskan, upaya menjaga nilai tukar rupiah yang sesuai dengan fundamentalnya di tengah tekanan eksternal tidak bisa lagi hanya mengandalkan operasi moneter Bank Indonesia (BI).
"Operasi moneter BI dengan cadangan devisa, tapi ini sifatnya operasional. Harus ada upaya bagaimana rupiah ini menguat secara fundamental," kata Bambang dalam acara serah terima jabatan pelaksana Ketua Umum ISEI 2015-2018 di Kantor Bappenas, Kamis 8 Maret 2018.
Bambang memaparkan, mata uang rupiah yang saat ini menurun tak lepas dari posisi transaksi berjalan Indonesia yang masih mengalami defisit. Hal itu menyebabkan rupiah semakin tertekan karena kebutuhan valuta asing dalam negeri tidak mencukupi.
Menurut Bambang, pelemahan rupiah saat ini dapat menjadi salah satu momentum untuk meningkatkan kinerja eskpor. Selain itu, pelemahan rupiah juga bisa mendorong sektor jasa sebagai penyumbang devisa.
"Prioritas kami sekarang adalah menggencarkan pariwisata. Karena tourism itu bisa menghasilkan devisa, dan memperkuat rupiah secara permanen. Ini hanya soal supply dan demand," ujarnya.
Langkah lain yang bisa ditempuh menurut Bambang adalah dengan menjaga kondisi makro ekonomi Indonesia. Terjaganya stabilitas perekonomian domestik, tentu menjadi sentimen positif bagi investor terhadap prospek perekonomian nasional.
"Karena capital inflow yang portofolio ini bisa stabil kalo kita perbaiki stabilitas makro kita. Ini sudah terlihat dari moneter dan fiskalnya," ujarnya.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR) BI, nilai tukar rupiah melemah sejak awal pekan ini 5 Maret 2018. Di mana saat itu rupiah tercatat sebesar Rp13.740 per dolar AS dan pada Kamis 8 Maret 2018 ini, rupiah semakin melemah menjadi Rp13.774 per dolar AS.