Cari Kerja Hingga Buka Usaha Susah di Indonesia
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
VIVA – Presepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia pada Februari, mengalami penurunan dari bulan sebelumnya. Hal tersebut, tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi, atau IKE Februari, yang turun menjadi 112,2 dari pada bulan sebelumnya sebesar 114,8 poin.
Dikutip dari data Survei Konsumen Bank Indonesia, Kamis 7 Maret 2018, penurunan IKE itu berdampak pada turunnya optimisme konsumen pada periode yang sama. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari, tercatat sebesar 122,5 poin, menurun dari bulan sebelumnya, yaitu 126,1 poin.
Pada periode tersebut, konsumen juga menahan pembelian barang tahan lama. Khususnya elektronik, furnitur, dan perabot rumah tangga. Fenomena tersebut, terutama terjadi pada responden dengan pengeluaran Rp2,1-3 juta per bulan.
Di sisi lapangan kerja, ketersediaannya pun menurun pada Februari dari 100,7 di Januari, menjadi 100. Susahnya cari kerja yang terdalam, terasa pada responden yang berpendidikan pasca sarjana dan responden dengan kelompok usia 20-40 tahun.
Cari kerja pun diperkirakan masih susah pada bulan ini. Tercermin dari penurunan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja, yang turun 2,1 poin ke level 121,3 persen.
Survei tersebut juga mencatat, kegiatan usaha mengalami penurunan sebesar 6,5 poin menjadi 131,5 pada Februari dibanding Januari. Sejalan dengan hal tersebut, konsumen memperkirakan kenaikan penghasilannya juga akan menurun ke depannya.
Hal tersebut terindikasi dari turunnya Indeks Ekspektasi Penghasilan pada Februari sebesar 5 pon menjadi 145,8. Penurunan indeks terjadi pada semua kategori pengeluaran, yang terdalam pada tingkat pengeluaran yang lebih dari Rp5 juta per bulan.
Survei Konsumen merupakan kegiatan bulanan Bank Indonesia yang dilaksanakan terhadap kurang lebih 4.600 rumah tangga sebagai responden. Survei yang dilakukan di 18 kota besar di Indonesia ini, berpatokan pada hasil penilaian di atas 100 (optimis) dan di bawah 100 (pesimis).