Ganjil Genap Bisa Diperluas ke Tol Bogor, Depok, Tangerang
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menekankan aturan ganjil genap di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur akan menjadi model atau contoh kebijakan. Jika berhasil, aturan yang bertujuan untuk mengurai kepadatan ini akan diterapkan di wilayah yang volume lalu lintasnya cukup padat.
Ia mengatakan, dua pintu tol ini akan menjadi pilot project kebijakan ganjil genap di tol. Setelah dilakukan evaluasi dan berhasil, kebijakan ini bisa diterapkan di pintu Tol Pondok Gede dan jika masih berhasil bisa dilakukan tol Bogor, Depok, Tangerang.
"Jadi, kalau model ini berhasil, kita bisa lakukan di Depok, Bogor, Tangerang," kata Budi di Gerbang Tol, Bekasi Barat, Senin 5 Maret 2018.
Dia mengatakan, telah berdiskusi dengan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono, jika nanti jumlah kendaraan semakin besar di Gerbang Tol Pondok Gede, kebijakan ini dalam waktu dekat akan dilakukan. "Jadi, kita melakukan itu hati-hati dengan data," ujarnya.
Bahkan, Budi melanjutkan, jika kebijakan ini efektif, jadwal pengaturan ganjil genap akan diperpanjang hingga setiap hari."Kalau ini berhasil, kita bisa buat pagi sore. Kalau berhasil lagi, buat sepanjang hari," ujar dia.
Budi pun berharap, kebijakan ini mampu mendorong transportasi umum semakin dimanfaatkan masyarakat. Setidaknya, sebanyak 50 persen masyarakat pengguna tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur bisa beralih ke transportasi umum.
"Tujuannya. Kalau itu berhasil 50 persen saja, sudah signifikan. Baru, kita nanti pada saatnya ada beralih ke LRT," kata dia.
"Tetapi, ini nanti Pak Luhut (Menko Maritim) akan melakukan suatu hal yang lebih detail lagi. Nah, itu bisa dievaluasi lagi, jadi ini enggak statis. Namanya ini juga suatu model awal," tambahnya.