Wapres Minta Proyek Makassar New Port Beres Tepat Waktu

Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau salah satu proyek strategis nasional, Makassar New Port (MNP), di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat, 26 Januari 2018.
Sumber :
  • VIVA/Yasir

VIVA – Wakil presiden Jusuf Kalla meninjau salah satu proyek strategis nasional, Makassar New Port (MNP), di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Jumat, 26 Januari 2018. Dia minta pengerjaan proyek itu selesai tepat waktu.

Wapres mendapatkan laporan, bahwa pengerjaan proyek MNP telah mencapai 59 persen. "Kalau menurut Dirut sudah mencapai target bahkan lebih cepat penyelesaiannya," katanya di kantor pusat PT Pelindo IV Makassar.

Dia mengapresiasi kinerja Pelindo IV dalam upaya percepatan proyek MNP. "Kami cukup puas dengan apa yang sudah dilakukan PT Pelindo IV, terutama upaya percepatan proyek yang ditarget rampung pada Oktober tahun ini," katanya.

Menurut Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung, hingga 24 Januari 2018, total konstruksi fisik atau realisasi agregat dari proyek MNP tahap I telah mencapai angka 59,65 persen. Pembangunan tahap I terbagi tiga, yakni paket A, B dan C.

Pengerjaan tahap I A dimulai pada 3 Juni 2015 telah mencapai 60,20 persen. Tahap I B yang pembangunannya dimulai pada 5 September 2016 sudah mencapai 63,69 persen. Tahap I C yang mulai dibangun pada 30 September 2016 mencapai 39,629 persen.

Paket A sedang dilakukan reklamasi untuk dermaga, fabrikasi tulangan struktur secant pile, dan bore pile demaga dan pekerjaan secant pile dan bore pile.

Kemudian paket B, pekerjaan yang dilakukan adalah reklamasi area container yard, pekerjaan soil replacement area causeway, pekerjaan revetment dan pengecoran saluran precast.

Sedangkan di paket C sedang dilakukan produksi core 1-5 kilogram, produksi underlayer 5-10 kg, pemasangan core breakwater (1-5 kg) dan pemasangan toe protection breakwater (100-160 kg).

Adapun kebutuhan investasi setiap paket untuk Tahap I, paket A menyerap anggaran sebesar Rp326 miliar, paket B sebesar Rp1,06 triliun, dan untuk paket C mencapai Rp228 miliar. (mus)