Jokowi Dorong Kerja Sama Ekonomi dengan Sri Lanka
- Setkab.go.id
VIVA – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Sri Lanka, Rabu, 24 Januari 2018. Jokowi yang bertolak dari Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu pagi kemarin dan tiba setelah empat jam penerbangan di Bandara Internasional Colombo Sri Lanka.
Kedatangan Jokowi disambut Duta Besar LBBP RI untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiyasa dan Kepala Protokol Negara Sri Lanka Hasan Rizvi dan Menteri Luar Negeri Sri Lanka.
Dilansir laman Setkab.go.id, di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka, Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Pemimpin Oposisi Parlemen Sri Lanka Rajavarothiam Sampanthan di Hotel Hilton Colombo, Sri Lanka.
Presiden Jokowi menyambut baik kunjungan yang dilakukan dalam rangka mendorong kerja sama yang konkret serta menguntungkan bagi kedua negara. Apalagi hubungan diplomatik Indonesia dan Sri Lanka telah terjalin dengan baik selama lebih dari enam dekade.
"Dalam kunjungan saya ke Sri Lanka ini, saya ingin mendorong penguatan kerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang ekonomi," kata Jokowi dilansir laman Setkab.go.id, Kamis, 24 Januari 2018.
Salah satu bentuk kerja sama ekonomi adalah dengan pembentukan Free Trade Agreement serta pembangunan kerja sama kapasitas. Dalam kesempatan itu, Presidenberharap Indonesia dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Sri Lanka.
"Saya mengharapkan dukungan parlemen Sri Lanka dalam penguatan hubungan Indonesia-Sri Lanka, termasuk melalui peningkatan kerja sama yang erat antarparlemen," ujarnya.
Selain itu, Presiden juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk bertukar pengalaman dengan Sri Lanka terkait nation-building. Mengingat komitmen kuat nation-building Sri Lanka pasca penyelesaian konflik tahun 2019.
"Seperti di Sri Lanka, proses nation building juga terus-menerus diperkuat di Indonesia yang memiliki kemajemukan dengan Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa," ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiyasa. (ase)