Tiga Pasangan Independen Ramaikan Pilkada Bogor

Pasangan Ade Wardhana Adinata dan Asep Ruhiyat.
Sumber :

VIVA – Lima bakal calon telah mendaftar dalam kontestasi Pemilihan Bupati Bogor 2018. Setelah empat pasangan mendaftar ke KPU Kabupaten Bogor, pasangan Ade Wardhana Adinata dan Asep Ruhiyat adalah yang terakhir mendaftar.

Calon Bupati dan wakil Bupati Bogor Ade Wardhana Adinata dan Asep Ruhiyat resmi mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Bogor, Rabu 10 Januari 2018. Pasangan ini adalah yang terakhir, setelah empat pasangan mendaftar.

Ade Wardhana dan Asep Ruhiyat maju dari jalur perseorangan dan akan menjadi alternatif pilihan masyarakat Bogor. Pendaftaran pasangan ini diantar ribuan kader baik dari Partai Perindo se-Jawa Barat maupun relawan.

Mereka kebanyakan kader Partai Perindo se-Jawa Barat maupun organisasi sayap partai, seperti Grind, Kartini Perindo, dan sejumlah relawan maupun elemen masyarakat lainnya.

Ade yang menjabat ketua Partai Perindo Jawa Barat mengaku optimistis semua berkas persyaratan pendaftaran yang diserahkan ke KPU Kabupaten Bogor sudah lengkap. Berpasangan dengan birokrat senior Kabupaten Bogor Asep Ruhiyat, Ade yakin dapat bersaing dengan empat calon lain.

"Bagi saya, dengan banyaknya calon yang diusung oleh partai politik besar, sedangkan kami maju dari jalur independen sejak awal, akan all out atau tidak ada beban apa-apa. Jadi kami melangkah ini niatnya Lillahi Ta'ala," katanya.

Bagi Ade, tidak ada masalah jika selama ini opini berkembang bahwa pasangan AA hanya kekuatan kecil, karena maju melalui jalur independen.

"Tapi resonansi masyarakat Kabupaten Bogor saat ini dibutuhkan sosok pembaharu kader partai politik dengan birokrat. Saya kira kami cukup ideal untuk pembenahan, perubahan dan kemajuan Kabupaten Bogor," ujarnya.

Dia tetap yakin dapat bersaing dengan pasangan calon lainnya dari parpol, karena setelah mendaftar ini mereka akan bergerak cepat melakukan strategi pemenangan.

"Kita akan turun langsung ke masyarakat memberikan tawaran solusi mengatasi sejumlah persoalan Kabupaten Bogor selama ini. Jadi yang paling siap adalah pasangan AA, kolaborasi politisi dan birokrat," katanya.

Sementara itu, Asep Ruhiyat menegaskan, mereka hadir bukan sekadar untuk memberi janji-janji atau omong kosong, tapi punya target dan misi yang jelas sesuai dengan RPJMD Jawa Barat maupun Nawacita Presiden Jokowi.

"Alhamdulillah, meski baru pensiun kemarin, tenaga dan pemikiran saya masih dipercaya untuk mengabdi, dalam hal ini melalui Pilkada Kabupaten Bogor bersama Ade Wardhana," katanya.

Pemilihan bupati Bogor 2018 diikuti tiga pasangan calon dari partai dan dua calon independen. Mereka yang maju dari partai harus memiliki minimal 10 kursi di DPRD. Sementara di jalur perseorangan harus mendapat dukungan minimal 215.731 KTP di 40 kecamatan.

Pasangan Ade Yasin dan Iwan Setiawan dari Partai Persatuan Pembangunan (7), Gerindra (6), dan PKB (3), total ada 16 kursi.

Pasangan Fitri Putra Nugraha dan Bayu Syahjohan, yang diusung PDI Perjuangan (7) dan Hanura (3). Kemudian pasangan Ade Ruhandi dan Inggrid Kansil yang diusung Partai Amanat Nasional (3), Nasdem (3), Demokrat (4), Golkar (9), dan PKS (5), dengan total 24 kursi.

Sementara dua pasangan dari jalur independen adalah Ade Wardana-Asep Ruhiyat dan pasangan Gunawan Hasan-Ficky Zulfikar Irama. Keduanya telah mendapat dukungan 253.887 KTP.

Sementara Pilwakot Bogor 2018, pasangan calon harus memiliki minimal 9 kursi di DPRD atau jalur perseorangan dengan dukungan minimal 30.000 KTP di 6 kecamatan.

Pasangan Bima Arya dan Dedie A Rachim yang diusung Partai Amanat Nasional (3), Golkar (6), Demokrat (5), Hanura (4), Nasdem (1), dan PBB (1), dengan total 20 kursi.

Sementara Achad Ru’yat dan Zaenul Mutaqin yang diusung Partai Keadilan Sekjahtera (5), PPP (5), dan Gerindra (6). Pasangna Dadang dan Sugeng Teguh Santoso yang diusung PDI Perjuangan (8) dan PKB (1).

Sementara dari jalur persorangan, ada pasangan Edgar Suratman-Sefwelly Ginanjar Djoyoninggrata dengan 54.014 KTP.