Gaya Nyentrik Gus Yasin Dampingi Ganjar Daftar di KPU Jateng

Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen mendaftar ke KPU Jateng
Sumber :

VIVA – Pasangan Gubernur petahana Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah di kantor KPU setempat, Selasa, 9 Januari  2017. Pemandangan unik tersaji  dalam pendaftaran keduanya. Salah satunya, gaya nyentik Gus Yasin yang mengenakan sarung.

Ya, tokoh PPP yang merupakan putra ulama karismatik Rembang, KH Maimoen Zubair itu tampak tenang saat bertemu pasangannya Ganjar Pranowo. Gus Yasin memakai setelah kemeja putih dan berpeci, sementara Ganjar mengenakan baju merah bermotif hitam.

Sebelum betolak ke kantor KPU, keduanya melakukan salat zuhur berjaamaah di masjid kantor DPD PDIP. Setelah itu keduanya bersama dengan para petinggi partai pengusung seperti PDIP, PPP, Demokrat dan Nasdem memberikan keterangan pers singkat di Panti Marhenis.

Sekitar pukul 14.00 WIB, pasangan dari kelompok nasionalis dan santri ini berangkat menuju kantor KPUD Jateng di Jl Veteran. Mereka berangkat dengan menunggangi puluhan andong hias diikuti sejumlah simpatisan pendukung.

Rombongan lalu berjalan melewati rute dari Kantor DPD PDIP Jateng Panti Marhenis di Jalan Brigjen Sudiarto menuju Jalan Ahmad Yani, Simpanglima,  dan Jalan Pahlawan.

Sementara rombongan terbesar menunggu di depan Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan. Mereka terdiri dari ribuan kader partai daerah, relawan Dulur Ganjar 35 Kabupaten Kota, petani tembakau Temanggung, 16 kelompok kesenian dari berbagai daerah, pegiat wisata, UMKM, dan simpatisan lainnya.

"Hari ini kita bertemu warna-warni dipersatukan bersama mengatakan kami bedua jadi manten. Untuk apa? Untuk kebaikan Jateng, " kata Ganjar sebelum mendaftar.

Gus Yasin mengharapkan agar momentum Pilkada kali ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak sebagai bagian dari matangnya berdemokrasi. Ia menginginkan agar Jawa Tengah menjadi contoh kepada daerah lain tentang pentingnya menjaga kedamaian dan kententraman dalam sebuah proses politik.

"Ketika ada kesalahan-kesalahan dari kami, harapannya bukan cacian yang keluar tapi peingatan dan pesan-pesan yang baik. Maka tegurlah kami dengan sopan dan damai, " ucapnya.