'Drama' Goyang Calon Wakil Pilgub Jatim Jelang Pendaftaran
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA – Dinamika politik Jatim memanas menjelang pendaftaran pasangan calon Pemilihan Gubernur Jawa Timur di Komisi Pemilihan Umum setempat pada 8 Januari 2018. Duet Saifullah Yusuf alias Gus Ipul-Abdullah Azwar Anas retak, sementara Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak makin merekat.
Pada Kamis, 4 Januari 2018, konstelasi politik di Jawa Timur bergejolak. Kabar tak sedap mendera koalisi Partai Kebangkitan Bangsa-PDI Perjuangan, pengusung Gus Ipul-Azwar Anas. Duet merah-putih itu retak setelah Azwar Anas dikabarkan mengundurkan diri dari pencalonan dan PDIP mengevaluasi Bupati Banyuwangi itu.
Gus Ipul langsung menggelar konferensi pers tentang kabar itu pada Kamis malam. Dia mengaku terkejut, sekaligus tersirat membenarkan. "Saya memang diberitahu lewat WA (WhatsApp) dia berniat mengundurkan diri dan disampaikan ke DPP. Cuma masalahnya apa, saya tidak tahu. Biar Mas Anas yang menyampaikan," ujarnya.
Gonjang-ganjing evaluasi bakal calon wakil juga sempat menggoyang duet Khofifah-Emil Dardak. Golkar dikabarkan mengevaluasi Emil Dardak setelah Ketua Umum Golkar berganti lewat Munaslub dari Setya Novanto ke Airlangga Hartanto. Tetapi kabar itu belakangan terbantahkan.
Khofifah-Emil Dardak malah kian merekat. Lima hari menjelang pendaftaran, satu partai lagi justru resmi mengeluarkan surat rekomendasi pada duet tersebut, yakni Nasdem. Sementara ini total empat partai yang resmi mengusung Khofifah-Emil, yakni Demokrat, Golkar, Hanura, dan Nasdem.
"Khusus di Nasdem, tidak ada kata lain dan tidak ada pertimbangan macam-macam bahwa per detik ini sudah langsung bergerak untuk memenangkan calon kepala daerah provinsi yang telah direkom Nasdem," kata Ketua Nasdem Jatim, Rendra Kresna, dalam acara penyerahan rekomendasi calon kepala daerah di Surabaya, Kamis.
Di bagian lain, poros baru yang coba dibentuk Gerindra, PAN dan PKS hingga kini belum final. Dua nama yang digadang-gadang, yakni Moreno Soeprapto dan Yenny Wahid, tidak bersedia dicalonkan di Pilgub Jatim. PAN sebelumnya menyiratkan, bila poros baru gagal, sangat mungkin akan bergabung dengan koalisi pendukung Khofifah-Emil. (ren)