Bima Arya Pilih Pejabat KPK Jadi Wakil karena Petunjuk Allah
- Dokumentasi Bima Arya
VIVA – Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa keputusannya memilih Dedie A Rachim, seorang pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, sebagai calon wakilnya atas petunjuk Allah.
Kandidat petahana wali kota Bogor itu mengaku lebih dulu salat istikharah (salat sunah mohon petunjuk yang benar dari Allah) sebelum menentukan nama Dedie Rachim.
"Allah memberi petunjuk dengan menguatkan hati saya memilih sosok Kang Dedie Rachim. Ini hasil istikharah," kata Bima kepada VIVA pada Jumat, 29 Desember 2019.
Selain petunjuk Tuhan itu, Bima juga menilai Dedie Rachim sebagai sosok yang profesional dan berintegritas, di antaranya dibuktikan dengan amanat yang diembannya sebagai Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi pada KPK.
Dia memerlukan sosok seperti Didie agar dapat bekerja sama menciptakan pemerintahan yang bersih serta mampu melanjutkan reformasi birokrasi. "Insya Allah sosok yang dibutuhkan warga Bogor untuk melanjutkan reformasi birokrasi," katanya.
Bima menganggap Dedie sebagai salah satu putra terbaik Kota Bogor yang berkiprah di ranah nasional untuk mewujudkan reformasi birokrasi.
"Sama seperti saya, beliau sekolah dan besar di Bogor. Kakek dan ayah kami bersahabat. Dukungan partai sedang berproses. Kedua, sosok yang berintegritas, lurus. Selain itu berasal dari tokoh nonpartai. Insya Allah mencukupi. Mohon doanya," kata Bima.
Periode kedua
Bima Arya ialah Wali Kota Bogor yang menjabat sejak tahun 2014. Dia memutuskan mencalonkan lagi untuk periode kedua dalam pilkada kota itu pada 2018.
Bima, yang berpasangan dengan Usmar Hariman pada Pilkada 2013, didukung lima partai politik, antara lain PAN, Demokrat, PBB, PKB, dan Gerindra. Dalam Pilkada tahun 2018, Bima belum mendapatkan dukungan resmi dari partai.
PAN diperkirakan mencalonkannya lagi tetapi satu partai itu saja tak cukup memenuhi syarat mendapatkan dukungan sekurang-kurangnya 20 persen atau 11 kursi dari total 45 kursi DPRD. PAN hanya memiliki tiga kursi di parlemen setempat.
Partai dengan kursi terbanyak di DPRD Kota Bogor ialah PDIP yang memiliki delapan kursi, disusul Golkar dan Gerindra masing-masing enam kursi, PKS, PPP, dan Partai Demokrat masing-masing lima kursi, PAN tiga kursi, dan PBB satu kursi.
Dedie A. Rachim menjabat Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar-Komisi dan Instansi pada KPK. Dia sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada pimpinan KPK pada 28 Desember.