PPP Berharap Partai Pendukung Ridwan Kamil Kompak

Wali Kota Bandung yang juga Cagub Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Sekjen Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, mengatakan partai-partai pendukung Ridwan Kamil harus kompak mengusung calonnya. Sehingga, tinggal bagaimana menentukan wakil gubernurnya.

"Memang dengan telah dideklarasikan pasangan duo DM, Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar maka memang kemudian pilihan bagi PPP, PKB, dan Nasdem harus kompak mempertahankan usungannya Kang Emil, dan menyepakati siapa cawagubnya," kata Arsul di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2017.

Ia menambahkan saat ini partai pendukung Emil, sapaan Ridwan Kamil, masih terus berkomunikasi secara intensif dengan PPP, PKB dan NasDem. Ia berharap sebelum 5 Januari 2018 sudah keluar dengan satu kesepakatan bersama. "Kenapa 5 Januari? Karena hari ultah PPP," kata Arsul.

Ia mengakui hingga kini memang belum ada nama wakil untuk Emil yang disepakati secara bulat. Nasdem tidak keberatan dengan calon dari PPP, tapi tidak dengan PKB. "Memang kesepakatan awal, ketika PPP memutuskan untuk mendukung Kang Emil, itu memang kesediaan Kang Emil, dan dua partai lainnya yang mendukung Kang Emil untuk menerima cawagubnya dari PPP. Itu pembicaraan awal," kata Arsul.

Hanya saja memang ia menyadari politik bersifat dinamis. Sehingga ia merasa tak mungkin juga harus marah-marah dengan PKB yang melakukan pola dinamis di dalam menyikapi Pilkada Jabar.

"Sampai sekarang sikap PPP belum berubah. Artinya PPP masih tetap mengusung Kang Emil, hanya soal cawagubnya saja memang yang terus diupayakan. Kan masih ada waktu sampai 10 hari ke depan," kata Arsul.

Saat ditanya soal komunikasi antara PPP dan PDIP dalam Pilkada Jawa Barat, ia menjelaskan tidak ada komunikasi yang intensif antara PPP dengan PDIP.

"Bukan tidak ada komunikasi sama sekali, tapi di Jawa Barat tidak. Tapi di daerah lain, termasuk di Jateng dan Jatim, memang ada komunikasi yang sedang berjalan antara PPP dan PDIP di dua daerah itu, termasuk di Sumut. Hanya, masih sebatas melakukan komunikasi satu sama lain," kata Arsul. (ase)