Golkar Tak Peduli Elektabilitas Pendamping Dedi Mulyadi

Bupati Purwakarta dan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA - Ketua Tim Pilkada Pusat Golkar, Nurdin Halid mengatakan, partainya tak akan mempermasalahkan elektabilitas calon 'pendamping' Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jawa Barat. Sebab, elektabilitas merupakan pertimbangan kesekian.

"Sekarang itu elektabilitas itu di awal dan di akhir belum tentu sama. Elektabilitas itu hanya untuk pemetaan, mapping. Boleh saja," kata Nurdin, saat dihubungi VIVA, Kamis 28 Desember 2017.

Menurutnya, saat ini elektabilitas calon Gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, Sudrajat, belum terekam. Tetapi, ia yakin elektabilitas pasti akan naik saat partai sudah resmi melakukan deklarasi.

"Karena itu, kita tak terlalu memperhatikan elektabilitas. Yang kita sangat perhatikan adalah apakah kandidat ini bisa bekerja sama dengan baik," Nurdin.

Ia menekankan bahwa pada prinsipnya Partai Golkar menginginkan sukses tak hanya sukses rekrutmen dan pemenangan, tetapi juga pemerintahan. Alasannya, sukses rekrutmen menentukan pemenangan dan jalannya pemerintahan.

"Untuk apa menang, kemudian jalannya pemerintahan tak bagus karena antara gubernur dan wakilnya di tengah jalan bersebrangan," kata Nurdin.

Sebelumnya, PKS dan Partai Amanat Nasional meninggalkan Deddy Mizwar untuk mengusung Sudrajat dan Syaikhu. Partai Demokrat pun kini sendirian mengusung Deddy.

Karena itu, Partai Demokrat berupaya untuk berkomunikasi salah satunya dengan Partai Golkar. Sebab, Dedi Mulyadi ditugaskan Partai Golkar mencari pendamping dan koalisi. Tak hanya Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga sempat berkomunikasi dengan Partai Golkar untuk mengusung Anton Charliyan.