Airlangga Hartarto Dipastikan Calon Tunggal Ketum Golkar

Sekjen Golkar Idrus Marham (kanan) dan Ketua Harian Nurdin Halid
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

VIVA – Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham menyatakan, agenda munaslub dan rapimnas partainya yang digelar Senin, 18 Desember 2017, hanya akan mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.

Wacana mengenai adanya calon ketua umum lain, menurutnya, hanya dinamika politik biasa. "Saya punya keyakinan bahwa orang yang bisa baca realitas politik, orang yang bisa baca peta pemilih. Saya punya keyakinan tidak akan maju. Jadi ngapain kita pura-pura ramai. Sudah jelas ini barang dan arahannya sudah jelas," kata Idrus di DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu 17 Desember 2017.

Menurut Idrus, rapat pleno hari ini yang berlangsung singkat menandakan semua hal mengenai pemilihan Ketua Umum Golkar sudah usai, di mana suara mayoritas menyetujui Airlangga Hartarto.

"Seluruh skenario yang ada memperkuat aspirasi pemilih pemegang suara. Kalau sudah memperkuat aspirasi pemegang suara berarti proyeksinya tidak akan berubah lagi. Kalau sudah tidak berubah lagi, berarti peta politik tetap, statis, tidak lagi dinamis, tidak lagi cair," ujarnya menambahkan.

Idrus mengajak semua pengurus dan kader Partai Golkar mengikuti aturan yang telah disepakati bersama, dan tidak mengutamakan ego serta kepentingan kelompok tertentu.

"Mari kita kembangkan satu pola pendekatan organisasi dan politik, bahwa berpartai di Golkar adalah panggilan pengabdian untuk cita-cita. Nah, kalau mengabdi tidak harus jadi Ketua Umum, tidak harus jadi Sekjen, apapun posisi kita yang penting pengabdian."

Dua Perbedaan

Pada kesempatan yang sama, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan rapat panita penyelenggara munaslub dan rapimnas di Jakarta Convention Center. "Sembilan puluh persen persiapan telah rampung dan pembukaan munaslub akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo," kata Nurdin. 

Sedangkan, dari sisi materi yang dibahas dalam munaslub dan rapimnas, kata Nurdin, masih dalam pembahasan. Karena masih ada dua pandangan apakah munaslub hanya akan menetapkan calon tunggal, Airlangga Hartarto, atau ada ketua umum lain. 

"Kita akan rapat pleno. Masih ada dua pandangan bukan perbedaan pandangan berkaitan dengan proses yang demokratis," ujarnya. 

Namun, secara pribadi, Nurdin berharap agenda munaslub hanya membahas satu agenda tunggal, Airlangga Hartarto, sebagai ketua umum.

Ketua Steering Committee Munaslub, Ibnu Muzir mengatakan, masih ada dua perbedaan pandangan mengenai pemilihan ketua umum di antara pengurus DPP. "Skenario munaslub bisa berubah sesuai keinginan rapimnas. Kita tinggal lihat nanti saat pelaksanaan rapimnas," paparnya.

Untuk itu, Ibnu memastikan panitia telah menyiapkan rambu-rambu agar rapimnas dan munaslub tidak deadlock. "Mengantisipasi hal hal yang diduga ada kawan yang ingin maju, itu cara kita secara demokratis menyikapinya. Dan, Golkar terbiasa dengan pola demokratis. Sehingga penetapannya di pleno." (mus)