Aziz Syamsudin: Pergantian Ketua DPR Tak Perlu Pleno

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera III DPP Golkar Aziz Syamsudin (kiri)
Sumber :
  • Twitter Aziz Syamsudin @aziz_syamsudin

VIVA – Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera III DPP Golkar Aziz Syamsuddin ditunjuk Setya Novanto sebagai penggantinya menjadi Ketua DPR. Aziz meminta agar semua pihak tenang menyikapi usulan pergantian Ketua DPR.

"Sabar, tenang saja, sabar," kata Aziz sambil berjalan ke arah ruang pimpinan DPR, Senayan, Jakarta, Senin 11 Desember 2017.

Mengenai adanya suara-suara yang mempertanyakan pergantiannya, dia juga meminta semua tenang. Menurut dia, selama surat pergantian ditandatangani pimpinan Golkar, maka sah saja.

"Yang penting tanda tangan ketum dan sekjen, serta dewan pembina, sah," jawab Aziz.

Menurut Ketua Badan Anggaran DPR ini, surat penunjukannya itu juga bisa langsung segera diproses. Kata Aziz, pergantian Ketua DPR tak perlu lagi menunggu pembahasan rapat pleno di DPP Golkar.

"Dalam anggaran dasar tidak perlu dibahas dalam pleno," kata Aziz.

Sebelumnya, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Sarifuddin Sudding mengatakan surat pengunduran diri Setya Novanto dari Ketua DPR memang ada. Surat itu ditujukan kepada pimpinan DPR. Surat juga menyebutkan siapa penggantinya.

"Sekaligus dalam surat pengunduran diri itu memang juga menunjuk saudara Aziz Syamsuddin sebagai penggantinya," kata Sudding di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.

Ketum Masih Novanto    

Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin mengatakan surat pengunduran diri Novanto dengan menunjuk Aziz sebagai Ketua DPR memang harus disetujui. Karena menurutnya surat itu bisa langsung terproses di DPR.

"Ya memang harus setuju ya, sudah jadi keputusan partai. Dalam hal ini Ketua Umum memang masih Pak Novanto, walaupun beliau menunjuk Pak Idrus Marham. Bukan berarti Pak Idrus Ketua Umum, tapi pelaksana tugas," kata Mahyudin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 11 Desember 2017.

Menurut Mahyudin, penunjukan itu memang bisa menunggu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) terlebih dahulu atau langsung seperti sekarang. Namun, menurut dia, tidak ada perbedaan.

"Memang ada 2 alternatif, menunggu Munaslub dulu atau sekarang. Tapi sama saja, Golkar tidak terjadi kekosongan kekuatan," ujar Mahyudin.

Mahyudin menilai pimpinan DPR bisa saja langsung mengumumkan pergantian Novanto ke Aziz pada hari ini juga. Hal itu hanya tinggal menunggu rapat Badan Musyawarah (Bamus).

"Jadi, kalau ada surat dari parpol, yang ditandatangani Ketum dan Sekjennya, juga ada penyampaian dari fraksi, saya kira di DPR pasti berproses. Tinggal prosesnya mungkin harus melalui Bamus dulu," kata Mahyudin. (one)