Gerindra Siapkan Dua Opsi untuk Pilkada Jabar

Ferry Juliantono (kiri) dan Abdul Wahid, masing-masing petinggi Partai Gerindra; dan Sudirman Said, eks Menteri ESDM, di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin malam, 27 November 2017.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, mengaku pihaknya belum memutuskan apakah akan membuat poros sendiri atau mengung dua pasangan yang sudah muncul sebagai kandidat calon kepala daerah dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.

Salah satu pertimbangan partai berlambang kepala burung garuda ini adalah rencana Munaslub partai Golkar.

"Kami sedang menunggu proses dan dinamika di partai lain. Dinamika di partai lain termasuk jadi pertimbangan partai Gerindra," kata Ferry saat publikasi temuan survei Poltracking Indonesia di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa 5 Desember 2017.

Ferry menambahkan Munaslub partai Golkar tidak hanya mengganti Ketua Umum partai berlambang pohon beringin. Ketua umum Golkar yang baru biasa mengubah arah kebijakan partai Golkar yang telah diambil, terutama terkait rekomendasi calon kepala daerah dalam Pilkada Jawa Barat.

"Kami memperkirakan, mengantisipasi juga kemungkinan terjadinya perubahan dukungan partai Golkar kepada yang semula ke Ridwan Kamil, kemudian beralih lagi kepada pak Dedi Mulyadi, yang juga ketua DPD Golkar Jawa Barat," paparnya.

Selain itu menunggu Munaslub partai Golkar, Ferry mengungkapkan partainya tengah menjajaki beberapa opsi untuk Pilkada Jabar. Pertama membuat poros baru dengan mengusung kandidat sendiri.

"Untuk opsi yang pertama kandidat dari internal. Kita masih proses nanti saatnya kita umumkan," ujarnya.

Opsi kedua mengusung kandidat yang sudah ada, dengan catatan ada irisan politik dengan partai Gerindra. Ia mengungkapkan Gerindra mempunyai irisan dengan pasangan, Deddy Mizwar-Ahmad Syaiku.

"Ada irisan di Pak Syaiku. Kami dengan PKS. Kami juga punya irisn dengan pak Dedi Mulyadi. Pak Dedi tim sukses pemenangan Pak Prabowo pada Pemilu lalu. Di Purwakrta pak Prabowo menang," paparnya.

Selain itu sikap PDIP di Pilkada Jawa Barat yang belum menentukan sikap menjadi pertimbangan tersendiri bagi Gerindra. PDIP sebagai pemilik suara DPRD Jawa Barat bisa mengajukan pasangan sendiri.

"Kalau diasumsikan PDIP mau usung calon sendiri terbuka. PDIP membuka komunikasi juga Kemungkinan besar ada lebih dari dua pasang calon kepal daerah di Pilkad Jabar," katanya. (ren)