Soal Munaslub Golkar, ARB Minta Sabar Tunggu Praperadilan
- VIVA/Muhammad Yasir
VIVA – Ketua Dewan Pembina Partai Golongan Karya Aburizal Bakrie meminta publik bersabar menunggu hasil sidang praperadilan Setya Novanto terkait munculnya isu desakan Musyawarah Nasional Luar Biasa.
"Oleh karena itu kita sabar menunggu (praperadilan) seperti yang disampaikan dalam rapat pleno DPP," ujar ARB di Jakarta, Jumat, 1 Desember 2017.
Menurut ARB, rapat Pleno DPP Golkar adalah sebuah keputusan yang sah dan mengikat. Untuk membatalkannya pun, maka harus digelar kembali rapat pleno baru lewat Rapimnas atau pun Musyawarah Nasional.
Apalagi, sejauh ini klaim isu bahwa ada desakan Munaslub Partai Golkar hanyalah beredar di media massa. Ia mengaku belum menerima pengajuan terkait itu.
"Belum dapat satu laporan dari DPP apakah suratnya sudah ada, saya sudah tanyakan katanya belum ada daerah yang bersurat. Baru statement di surat kabar," katanya.
Atas itu, ia mengingatkan agar tetap mematuhi keputusan hasil Pleno DPP Golkar yang diputuskan pada 21 November 2017, yakni menunggu hasil sidang Praperadilan yang masih dijalani Ketua DPR Setya Novanto. Usai itu, baru kemudian akan dilanjutkan ke langkah keorganisasian partai.
Jika memang pada akhirnya diadakan Munaslub, ARB menyerahkan kepada pemilik suara untuk menentukan siapa figur ketua umum nantinya.
"Saya kira semua calon maju baik pak Airlangga, ada pak Idrus, Aziz, bu Titi, semua itu adalah suatu kader yang saat saya jabat jadi Ketum, mereka jabat ketua-ketua partai jadi saya kira semua baik-baik saja," ujar ARB.
"Silakan saja, yang menentukan nanti pemegang suara, tidak pantas saya kalo katakan si A dan si B dari mereka yang terbaik," katanya.