Ruhut: Baru Dilantik Langsung SARA Pribumi Non-Pribumi
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id - Eks Juru Bicara Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul, memberikan tanggapan terhadap pidato pertama Anies Baswedan selaku Gubernur Jakarta yang baru dilantik. Ruhut menyoroti kata-kata pribumi yang dilontarkan Anies.
"Baru dilantik pidatonya langsung SARA, pribumi nonpribumi," tulis Ruhut melalui akun Twitternya, @ruhutsitompul, dikutip VIVA.co.id, Selasa, 17 Oktober 2017.
Menurut Ruhut, Anies sebaiknya fokus pada pekerjaan dan tugas begitu resmi menjadi Gubernur Jakarta. Karena itulah yang dibutuhkan warga.
"Kerja, kerja, kerja, itu yang rakyat inginkan ke depan untuk Gubernur DKI yang baru," tuturnya.
Pada tweet berikutnya, Ruhut juga masih menyoroti persoalan yang sama.
"Nah kan sudah mulai ngeles "Wartawan saja salah ngedit berita" maksud pribumi nonpribumi bukan SARA. Jadi ngeditnya saja yang salah mereka," tulis tokoh yang kini masih tercatat sebagai anggota Partai Demokrat itu.
Berdasarkan penelusuran VIVA.co.id, Anies Baswedan memang berbicara soal pribumi. Tapi bukan berhadap-hadapan dengan non-pribumi, melainkan kolonialisme. Dia mengingatkan bila bangsa ini sudah lama ditindas oleh kolonialisme.
Berikut ini sebagian dari pidato Anies:
Jakarta adalah satu dari sedikit tempat di Indonesia yang merasakan hadirnya penjajah dalam kehidupan sehari-hari selama berabad-abad lamanya. Rakyat pribumi ditindas dan dikalahkan oleh kolonialisme. Kini telah merdeka, saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai terjadi di Jakarta ini apa yang dituliskan dalam pepatah Madura, "Itik se atellor, ajam se ngeremme." Itik yang bertelur, ayam yang mengerami. Seseorang yang bekerja keras, hasilnya dinikmati orang lain.
Untuk pidato lengkapnya, silakan klik di tautan ini.