Filosofi Panjat Pinang di Mata Ibas Yudhoyono
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Panjat pinang tidak dapat dilepaskan dalam peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Hampir di setiap tahun, tradisi unik tersebut selalu ada atau dilombakan.
Anggota DPR asal Dapil VII Jawa Timur, Edhie Baskoro Yudhoyono, pun berbicara mengenai filosofi dari panjat pinang. Ibas, sapaan akrab putra bungsu Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, itu mengakui bahwa salah satu lomba tradisional itu terkait erat dengan gotong royong para pejuang kemerdekaan.
"Panjat pinang sudah identik dengan hiburan rakyat saat memperingati HUT RI. Kebersamaan dan bekerja sama para peserta untuk mencapai puncak dan merebut hadiah mencerminkan semangat persatuan para pejuang kita saat berjuang untuk kemerdekaan RI," kata Ibas, melalui keterangan resminya, Sabtu, 19 Agustus 2017.
Ketua Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan suasana keakraban yang tercipta antarwarga dalam rangka peringatan HUT RI dapat terus dipertahankan. Dia sendiri senang bisa turun mengunjungi daerah pemilihannya di daerah Magetan, Jawa Timur.
"Sangat senang bisa berada di tengah-tengah konstituen untuk merayakan kemerdekaan RI. Peringatannya tidak perlu meriah tapi sarat akan makna perjuangan dan kemerdekaan," kata pria yang saat ini juga menjadi anggota Komisi X tersebut.
Ibas hadir di Goranggareng Taji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, belum lama ini. Dalam kesempatan itu, warga juga mengadakan berbagai lomba seperti voli, balap karung, makan kerupuk, dan puncaknya perebutan piala panjat pinang dengan hadiah utama satu unit sepeda motor. (ase)