Hidayat: Jokowi Pesan Jangan Gunakan Ndeso karena Menyakiti
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Kata "ndeso" kini sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah video dari anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penodaan agama. Salah satu pihak yang tertarik adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid.
Mantan Presiden PKS tersebut mengatakan kata "ndeso" juga sempat muncul ketika Jokowi maju dalam kompotisi Pilpres dan menyatakan kata itu menghina dan menyakiti wong cilik. Namun, kini kata tersebut menjadi polemik.
"Saya juga dari desa yaitu daerah Prambanan yang masuk Klaten. Kan Pak Jokowi pesan jangan gunakan ndeso karena itu menyakitkan," katanya di Yogyakarta, Minggu, 9 Juli 2017.
Tak ingin terlibat lebih dalam dalam kasus "ndeso", Hidayat mengatakan bahwa tradisi mudik saat lebaran lekat dengan kata "ndeso". Warga pulang ke ndeso untuk merayakan lebaran dengan keluarga di kampung atau desa.
"Mudik itu tradisi pulang kampung, pulang ke desa," ujarnya.
Wakil Ketua MPR itu juga mengatakan jika PKS jauh dari tradisi "ndeso" adalah salah. Karena PKS komitmen untuk melestarikan budaya seperti wayangan atau ketoprakan dan kebudayaan dan tradisi di masyarakat.
"Ada anggapan PKS anti budaya dan tradisi masyarakat seperti wayangan, ketoprak, itu salah. Kami sangat mendukung budaya dan tradisi yang ada di masyarakat," ujarnya.