Bakal Ada Apel Siaga Bela Amien Rais
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Yandri Susanto mempertanyakan banyak hal pada KPK terkait penyebutan Amien Rais dalam kasus korupsi alat kesehatan (alkes). Di antaranya soal validasi dana yang dikirimkan Soetrisno Bachir pada Amien Rais merupakan dana dari kasus alkes.
"Mas Tris sudah mengatakan bahwa itu dana pribadinya yang dikirimkan kepada Pak Amien bukan dana alkes," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 6 Juni 2017.
Ia juga menyayangkan proses hukum di KPK. Sebab, seharusnya kalau dianggap ada dugaan keterlibatan maka biasanya dilakukan pemeriksaan lebih dulu untuk klarifikasi.
"Tiba-tiba jaksa KPK mengatakan Pak Amien menerima secara 6 tahap, itu sama saja sudah vonis Pak Amien. Sudah tidak ada ruang untuk klarifikasi dengan dipastikannya Pak Amien menerima berdasarkan tahapan tanggal-tanggal itu," kata Yandri.
Ia menegaskan kembali dana yang diterima Amien berasal dari Soetrisno. Soetrisno dinilai banyak membantu orang. Bahkan pihak lain juga ada yang menerima jauh lebih besar dibandingkan Amien. Ia pun memuji kedatangan Amien ke KPK sebagai sikap yang gentleman.
"Tidak mau sembunyi dan mengelak kalau dirinya tidak menerima duit, melainkan diakui menerima duit tapi bukan dari hasil dana Alkes. Melainkan dari Mas Tris dan dia tidak tahu sama sekali dengan kasus alkes itu, dia tidak pernah ketemu para pihak dan tidak pernah membahas itu," kata Yandri.
Menurutnya, semua saksi terkait yang diperiksa telah membantah adanya relasi kasus alkes dengan Amien Rais. Sehingga ia tak menampik seakan ada aroma politik untuk menjadikan Amien sebagai target.
"Orang disangkutpautkan dengan sebuah kasus dengan ujug-ujug, di ujung penuntutan disebut dengan sangat lugas tanpa adanya proses pemeriksaaan sesuai dengan koridor hukum kita," kata Yandri.
Ia menilai mungkin saja hal ini dianggap bisa meredam sepak terjang Amien Rais. Tapi ia yakin Amien bukan tipe yang bisa diredam. Sebaliknya, justru akan semakin tambah berani.
"Karena ia berkeyakinan tidak bersalah. Dan dia siap buka-bukaan. Tinggal mau tidak KPK menerima Pak Amien, dan kalaupun dia terima uang itu ya kan bukan Pak Amin dulu disebut, seharusnya Mas Tris dulu, pengusahanya dulu dipanggil. Transfer ke siapa saja, jangan langsung kemudian dituduh kepada si penerimanya," kata Yandri.
Menurutnya, kader PAN se-Indonesia tentu marah dan tersinggung. Hanya saja mereka tak anarki. Sehingga upaya yang bisa dilakukan membuat soliditas internal yang mantap.
"Semua kader bela Pak Amien. Pak Amien dibunuh karakternya dan dizalimi, dan itu akan menggelinding terus membesar, seperti di Banten akan ada apel siaga bela Pak Amien. Anak-anak Muhammadiyah," kata Yandri. (ase)