JK Akui Sarankan Anies pada Prabowo Agar Negara Aman

Wapres Jusuf Kalla.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyebut, upayanya mendorong Anies Baswedan maju sebagai calon Gubernur DKI yang diusung koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada DKI 2017 dilakukan untuk menjamin keamanan negara.

Sebelumnya, informasi tentang peran JK dalam mendorong lawan Gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk turut memperebutkan kursi DKI 1 periode 2017 - 2022 itu diungkap Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) RI Zulkifli Hasan di Gedung MPR pada Selasa, 2 Mei 2017.

JK mengatakan, ia berpandangan keamanan negara bisa terjamin jika Jakarta sebagai ibu kota negara dipimpin oleh pasangan kepala daerah moderat. Keputusan untuk men-duetkan Anies dengan seorang pengusaha sukses, yaitu Sandiaga Uno, juga dinilai tepat. Selain menjaga keamanan negara, pasangan itu bisa turut meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memajukan perekonomian Jakarta.

"Saya juga mempunyai pandangan bagaimana negeri ini berjalan baik, aman dan moderat. Maka tentu saya, apalagi tentang Anies, orang yang sangat moderat didampingi pengusaha, orang punya pengalaman, orang dekat Jokowi sebelumnya, karena dia jubirnya selama enam bulan mendampingi (pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2013), tidak ada orang paling dekat dengan Pak Jokowi selain Anies selama kampanye, tidak ada orang lain. Karena itu, orang paling tepat waktu itu agar negeri ini aman, maju, serta tidak ada radikal, hanya itu (Anies dan Sandi)," ujar JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.

Menurut JK, rekomendasinya supaya Anies dimajukan menjadi calon Gubernur DKI disampaikan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, partai yang merupakan penantang koalisi partai politik pengusung pasangan petahana Ahok - Djarot.

JK merasa keputusan koalisi partai mengusung Anies - Sandi itu berdasarkan sarannya. Saat ini, ketika Anies - Sandi terbukti memperoleh suara terbanyak di Pilkada, tidak ada lagi potensi ancaman terhadap keamanan negara yang sebelumnya ramai diberitakan sepanjang masa kampanye.

"Kita bicara dengan pimpinan partai agar semua hasilnya baik, negara aman, maju, dan damai. Coba sekarang? Damai kan?" ujar JK.

Meski demikian, JK menampik jika pemberian sarannya dinilai sebagai bentuk intervensi negara kepada proses demokrasi di Jakarta. JK berpandangan, ia sekadar memberi saran secara pribadi. Sementara, keputusan pengusungan Anies yang dipasangkan dengan Sandi adalah sepenuhnya kesepakatan koalisi Gerindra - PKS yang memang memiliki hak menentukan pasangan calon yang akan diusung.

"Kalau orang berbicara, memangnya intervensi? Masak saya tidak bisa bicara? Kalau saya bicara sama Anda, intervensi tidak? Tidak kan? Kalau orang berbicara kan boleh saja. Apa salahnya? Semua teman saya," ujar JK.