Dualisme Kepemimpinan di DPD, Sekjen Pilih di Kubu Oso

Ricuh Sidang Paripurna DPD RI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Selain kubu GKR Hemas dan Farouk Muhammad, kubu pimpinan DPD Oesman Sapta Odang juga menggelar rapat panitia musyawarah di lantai 8 Gedung Nusantara III, Senayan Jakarta, Senin 10 April 2017. Oesman yang kerap disapa Oso menyebut rapat panmus selain yang diselenggarakannya adalah ilegal.

"Bagaimana. Ini kan (ruang rapat lantai 8) ruangannya DPD. Sekjennya di sini, jadi kalau di sana (kubu Hemas) enggak pakai sekjen dalam panmus, itu ilegal," kata Oso seusai rapat di Gedung DPD, Jakarta.

Oso menegaskan, DPD saat ini tidak terbelah. Dia melanjutkan, apabila ada yang mengaku sebagai kubu pimpinan yang sah, maka tindakan tersebut hanya aspirasi individu.

"Itu bukan kubu, itu pribadi. Jadi jangan campurkan antara instansi yang disebut lembaga tinggi negara DPD. Ya saya ada di sini, Anda lihat sendiri enggak ada ribut enggak ada apa. Yang ribut orang luar ya biarin aja," ujar Oso lagi.

Wakil Ketua MPR itu mengatakan dalam upaya untuk merangkul Hemas Cs, pihaknya tidak perlu membujuk untuk bergabung. Ratu Hemas Cs dinilainya harus bisa bersikap negarawan. "Bagaimana mau komunikasi apa coba, kalau rapat ya datang aja," kata Oso.

Kubu GKR Hemas dan Farouk Muhammad sendiri masih menganggap pimpinan yang sah bahkan menggelar rapat panmus yang bertempat di ruang Samithi, Gedung Nusantara V.

"Kami menjalankan tugas bahwa kami menggelar panmus dengan anggota yang ada dan pada poinnya adalah bagaimana kita akan minta ketua MA membatalkan sumpah," kata GKR Hemas di lokasi, Senin 10 April 2017.

Sidang panmus versi Hemas tidak dihadiri oleh sekretaris jenderal DPD. Terkait hal itu, Hemas menilai sekjen memang berpihak dan tidak ingin memfasilitasi rapat panmus yang mereka adakan.

"Kami mau difasilitasi atau tidak, kami harus tetap melaksanakan sidang panmus ini," ujar Ratu Keraton Yogyakarta itu.