DPR Atur Pendidikan Seks Anak di RUU Perbukuan

Ilustrasi buku.
Sumber :
  • Amr Dalsh/Reuters

VIVA.co.id - Buku anak-anak berjudul "Aku Berani Tidur Sendiri" menuai kontroversi. Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana mengakui, pendidikan seks memang diperlukan. Namun, buku tersebut dinilai terlalu vulgar.

"Kalau saya lihat isi buku itu cara penuturannya tidak tepat, itu penuturannya vulgar," kata Dadang kepada VIVA.co.id, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.

Menurut politikus Partai Hanura ini, buku-buku pendidikan seks tidak bisa disusun sembarangan. Buku itu harus disusun oleh ahli dan dengan bimbingan psikologi anak.

"Makanya sekarang Komisi X sedang menyelesaikan RUU tentang Sistem Perbukuan, yang di antaranya bagaimana kami bisa menjamin buku yang bermutu," ujarnya menambahkan.

Dadang mengungkapkan, RUU Perbukuan akan mengatur juga soal pendidikan seks untuk anak. Dengan demikian, buku yang beredar tepat dan cocok sebagai buku utama serta penunjang yang sejalan dengan tingkat usia dan jenjang pendidikan.

"Jadi tidak akan ada lagi buku-buku yang nyelonong di luar kendali pemerintah masuk ke sekolah-sekolah."

Sebelumnya, buku yang memiliki 34 halaman tersebut memiliki dua seri yakni "Aku Berani Tidur Sendiri" dan "Aku Belajar Mengendalikan Diri". Dalam penggalan foto lembaran buku yang beredar di dunia maya, salah satu cerita dalam buku ini menampilkan aktivitas seksual seorang anak laki-laki. (mus)