Pilkada DKI Putaran II Diminta Tak Lagi Singgung Isu Agama

Ade Armando.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Pilkada DKI 2017 baru saja berakhir dan menobatkan pasangan calon nomor 2, yakni Basuki "Ahok" Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, sebagai peraih suara tertinggi. Mereka diikuti Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni. Namun, bisa dipastikan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi harus berlanjut pada Pilkada putaran kedua April mendatang.

Berdasarkan quick count yang dilakukan Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting, Ahok-Djarot mendapat perolehan suara 43,19 persen, paslon nomor tiga Anies-Sandi 40,12 persen, dan paslon nomor satu Agus-Sylvi 16,69 persen.

Direktur Komunikasi SMRC, Ade Armando, menyatakan bahwa perolehan tersebut telah diprediksi jauh dari sebelumnya. Di sisi lain, ia menginginkan agar persaingan antar paslon terjadi secara sehat.

"Yang paling diharapkan dari banyak pihak adalah hiruk-pikuk yang terjadi beberapa bulan ini, terkait agama dan ras, ke depannya tidak lagi dikapitasliasi. Sekarang berhenti pada isu agama," ujar Ade, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu 15 Februari 2017.

Lebih lanjut, Ade menjelaskan kalau isu agama mampu memecah belah kondisi saat ini. Ada baiknya bila paslon, tambah Ade, menonjolkan programnya saja, tanpa menyerang soal agama.

"Kita lihat, Agus dan Anies itu punya kok program, mereka pintar, kenapa enggak berusaha menonjolkan itu. Orang sudah tahu kok, bahwa mereka Islam, sehingga kalau Anies menang, menangnya bukan karena menjatuhkan musuhnya dengan alasan-alasan agama," tuturnya.

Mengingat tak adanya paslon yang meraih suara di atas 50 persen, maka Pilkada DKI 2017 akan berlanjut pada putaran dua, dengan menyisakan dua kandidat yakni Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. Pemungutan suara bakal dilaksanakan pada April 2017 mendatang. (ren)