Fahri Temukan Fakta Mengejutkan Terkait Kehidupan TKI
VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengatakan DPR telah membentuk tim pengawas tenaga kerja pada awal minggu ini. Ia menjabat sebagai ketua tim tersebut. Ia pun mendapatkan banyak informasi khususnya soal informasi dari luar negeri.
"Yang memang cukup mengagetkan oleh pemerintah yang belum diungkap. Saya mendapatkan data dari satu report resmi dari NGO Perth Finder pernah menulis. Di Hong Kong itu ada sekitar 1.000 tenaga kerja perempuan dan 1.000 anaknya itu yang akhirnya diasuh oleh NGO karena kelahirannya tidak dikehendaki," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2016.
Ia mengaku kaget juga lantaran terdapat 30 persen tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengidap penyakit HIV. Atas persoalan ini, ia akan secepatnya memanggil Kementerian Tenaga Kerja dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
"Karena dari versi resmi pemerintah itu tidak terungkap, tapi saya dikirimi koran-koran dan laporan dari NGO yang membantu TKI kita di luar negeri, rupanya cukup menyedihkan keadaannya. Jadi saya kira kita akan investigasi bersama komisi terkait dan serahkan dokumen temuan ini ke pemerintah ini. Termasuk Taiwan," kata Fahri.
Ia mencontohkan untuk kasus Taiwan terdapat seperempat juta TKI. Tapi karena Indonesia menghormati One China Policy, anggota Dewan tidak punya akses untuk mengecek secara langsung di lapangan.
"Kami tadi juga memutuskan berkomunikasi dengan Kemenlu agar punya akses diplomatik utuk melakukan pengecekan lapangan terhadap fakta lapangan sebenarnya. Kita juga sudah mengontak asosiasi TKI di Taiwan, sehingga mereka akan berkumpul dan menyampaikan apa masalah di lapangan. Itu sedang ditindaklanjuti," kata Fahri.
Saat ditanya soal kemungkinan mengevaluasi persoalan TKI di Taiwan, Fahri menjelaskan Indonesia tak memiliki akses diplomatik dengan Taiwan. Sebab, Indonesia mau menghormati Tiongkok. Meski begitu masih ada alternatif untuk menggunakan paspor hijau agar memiliki akses ke Taiwan.
"Ya ini masalahnya tak terungkap. Selama ini, artinya pemerintah tidak terbuka ada persoalan yang masif ini. Hongkong sebenarnya lebih terbuka. Itu kan dari Inggris, ini saja kita tak tahu, ternyata di sana fatal sekali keadaannya. Banyak di kita ini mengirim TKI tanpa persiapan, ketika menjadi korban tidak ada yang mengurus. Saya kira ini akan kita urus," kata Fahri.
Sebelumnya di dalam negeri sendiri, beredar isu 10 juta tenaga kerja China masuk ke Indonesia. Namun, pemerintah menegaskan jika kabar tersebut tidak masuk akal. (ase)