Kebijakan Blokir Akun Medsos Dinilai Tak Efektif
VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah, mengatakan banyaknya akun, situs atau media saat ini sulit dibendung, terutama di era teknologi informasi saat ini. Apalagi, kata Fahri, ada pihak yang mencari uang dengan “beternak” akun, sehingga membuat banyak akun muncul di medsos.
"Orang ternak akun sehari bisa bikin ratusan akun. Ratusan akun itu sama dengan ratusan website. Meskipun itu memakai aplikasi-aplikasi seperti Facebook, Twitter, Instagram dan sebagainya," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 9 Januari 2017.
Karena itu, menurut dia, nyaris tindakan blokir terhadap situs atau akun tidak mungkin dilakukan. Yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan terus menyampaikan informasi yang benar yang tidak membingungkan publik.
"Cukup memberikan informasi yang benar. Nah itu yang saya bilang pemerintah tidak pernah memberikan keterangan yang membuat (informasi) yang lain itu hilang gitu loh. Jadi semua keraguan itu harus dijawab," ujar Fahri.
Sementara untuk menghadapi media online baru yang banyak muncul belakangan ini, Fahri mengatakan hal itu cukup dihadapkan dengan Undang Undang Pers dan Dewan Pers.
"Kalau dia adalah pers, pasti dia ada administrasi yang kita kaitkan dengan UU Pers. Dan dia berhadapan dengan rezim-rezim pers. Dia punya Dewan Pers dan kode etik jurnalistik dan sebagainya," terang Fahri.