Politikus PKS Yakin Pemerintah Habis Akal Soal Tarif STNK
VIVA.co.id – Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, menyesalkan kenaikan ekstrem biaya pengurusan surat-surat kendaraan, yang baru saja ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Ecky, kenaikan sebesar itu tidak masuk akal.
"Kenaikan biaya pengurusan STNK sebesar 2 hingga hampir 3 kali lipat itu tidak masuk akal dan membebani rakyat. Sebab kepemilikan kendaraan bermotor khususnya roda dua didominasi oleh kelas menengah ke bawah," kata Ecky, Senayan, Jakarta, Jumat 6 Januari 2017.
Ecky menjelaskan data dari Gaikindo menunjukan bahwa kepemilikan motor di Indonesia mencapai 260 buah per 1000 penduduk. Banyak diantaranya kata dia, dimiliki oleh penduduk kelas menengah ke bawah.
Menurut Ecky, pemerintah tidak punya alasan kuat untuk menaikan harga dengan angka besar itu. Dia menjelaskan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada dasarnya adalah untuk menutup biaya barang atau jasa yang digunakan dalam pelayanan.
Sementara ia heran dengan pemerintah yang mengatakan belum melakukan penyesuaian tarif dalam beberapa tahun sehingga perlu disesuaikan terhadap inflasi.
"Jika ini alasannya, bisa kita hitung dan semestinya (kenaikan) hanya 25-30 persen," ujar Ecky.
Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, jika tujuannya adalah menggenjot penerimaan negara, seharusnya pemerintah mengambil langkah-langkah yang lebih kreatif.
"Kesannya dengan kenaikan ini pemerintah sudah kehabisan akal untuk menaikkan penerimaan negara yang dua tahun ke belakang selalu defisit," kata dia.
(ren)