Jokowi Sebut Politik Menghangat karena Aksi 411 dan 212
- VIVA.co.id/Moh Nadlir
VIVA.co.id – Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia yang selaras dan harmonis, Indonesia telah menarik kekaguman bangsa dan negara lain di dunia.
Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo, ketika menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1437 Hijriyah dan silaturahmi bersama Kiai Sepuh Nahdhatul Ulama (NU) di kantor Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Anshor, Minggu 11 Desember 2016.
"Ini yang dilihat negara lain. Saya pernah satu meja dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Beliau kagum dengan kemajemukan kita dan beliau melihat sendiri di gedung pertemuan, di musala penuh pada saat waktunya jam salat," kata Jokowi.
Mahmoud Abbas, menurut Jokowi sangat terkesan dengan hal tersebut. Bagaimana Indonesia bisa menjadi negara yang sangat majemuk.
"Sangat kagum sekali, Sekjen OKI (Organisasi Konferensi Islam) juga sama menyampaikan hal yang sama, kagum dengan kehidupan berbangsa dan bernegara kita," ungkap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Hanya saja kata Jokowi, kekaguman negara lain terhadap Indonesia itu pernah hampir sirna, imbas aksi massa yang digelar pada 4 November dan 2 Desember lalu.
"Lah, kalau kita dengan kemarin (411-212) itu kekagumannya tinggal dikit," kata Jokowi.
Jokowi pun mengakui, imbas aksi damai tersebut, kondisi politik di dalam negeri juga sedikit panas. Tetapi, memang tidak sampai membuat kondisi politik yang sangat panas.
"Sekarang, kondisi politik dapat dikatakan relatif sangat stabil, sangat adem-ayem, sangat dingin. Tapi agak panas, karena 411 dan 212. Alhamdulillah, meskipun sedikit menghangat, tetapi tidak sampai pada kondisi yang panas," kata Jokowi. (asp)