PDIP Tak Ciut Elektabilitas Ahok-Djarot Disebut Merosot
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat turun sampai 10 persen.
Menanggapi hal itu, Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Prasetyo Edi Marsudi menegaskan, PDIP tak ambil pusing perihal angka survei yang menempatkan calonnya itu di posisi paling buncit dibanding dua pasangan pesaing lainnya.
Menurut Prasetyo, angka survei belum tentu menentukan hasil akhir. Berkaca pada Pilkada 2012 yang lalu, survei pasangan Jokowi-Ahok tidak menonjol, bahkan jauh tertinggal dibandingkan pasangan petahana saat itu, yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.
"Saya sampaikan sekali lagi, kami 2012 punya pasangan Jokowi-Ahok, semua survei (tahun 2012) kalah semua sama kami," kata Prasetyo kepada wartawan di Kantor DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, Minggu malam, 20 November 2016.
Sementara Ahok yang kembali maju dengan diusung oleh empat partai menanggapi santai hasil survei yang dilakukan lembaga yang dipimpin Denny JA tersebut.
"Saya kira bagus, kalau hasilnya menurun berarti teman-teman akan tambah semangat bekerja," ujar Ahok.
Jumat 18 November 2016 lalu, LSI menyebutkan elektabilitas Ahok-Djorot merosot pada angka 10,6 persen setelah pada survei sebelumnya mengungguli dua pasangan calon lainnya. Survei yang dilakukan pada 31 Oktober hingga 5 November 2016 menunjukkan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di urutan teratas dengan angka 31, 9 persen. Sedangkan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengekor di posisi kedua dengan elektabilitas 30,9 persen.