Mendagri Minta TNI Lebih Peka Ancaman Kedaulatan Negara
- VIVA.co.id/Moh. Nadlir
VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo meminta, Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk lebih peka, memperhatikan peran-peran strategis dalam menjaga kedaulatan bangsa dan negara. TNI perlu melibatkan tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat guna membangun komunikasi dan koordinasi dalam melakukan deteksi dini masalah tersebut.
"TNI harus ikut mencermati dan melakukan deteksi dini terhadap gelagat perkembangan dinamika daerah. Bagi yang mengganggu kedaulatan negara, pancasila, UUD 1945, itu tidak hanya menjadi lawan TNI saja namun seluruh elemen bangsa dan negara," ujar Tjahjo dalam keterangannya, Selasa 15 November 2016.
Meski demikian, Tjahjo tak memungkiri peran TNI selama beberapa tahun kebelakang ini, yang telah ikut andil dalam membantu menyelesaikan infrastruktur pembangunan, memperkuat perbatasan dan pertahanan negara Indonesia.
"TNI sebagai pembuka jalan dalam pembangunan infrastruktur di perbatasan. Agar nantinya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bisa masuk seperti di Kalimantan Utara. Itu dilakukan dengan terpadu," ujar Tjahjo.
Kerja sama yang baik tersebut kata Tjahjo, untuk membangun tata kelola pemerintahan antara pusat dan daerah guna memperkuat otonomi daerah. Hal itu dilakukan juga untuk mewujudkan dan mendukung hubungan tata kelola pusat ke daerah berjalan lancar.
"Pemerintah daerah ini bukan hanya kepala daerah beserta SKPD-nya. Namun di dalamnya juga ada TNI beserta ketiga matranya , begitu juga Kepolisian dan Kejaksaaan."
Diketahui, Tjahjo hari ini hadir dan memberikan sambutan dalam apel danrem dan dandim se-Indoneia di Pusat Pendidikan Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) Bandung.
Kegiatan apel Dandrem - Dandim terpusat tahun 2016 itu mengusung tema ‘Meningkatkan Pembinaan Teritorial sebagai Fungsi Utama TNI Angkatan Darat.
(mus)