Wali Kota Bandung Ridwan Kamil Bantah 'One Man Show'
- VIVA.co.id/Suparman
VIVA.co.id – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, membantah terapkan karakter “ingin tampil sendiri” alias One Man Show dalam menangani permasalahan pembangunan di wilayahnya. Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan, selama tiga tahun menjadi Wali kota, 10 kelompok masyarakat dibentuk dengan fungsi sebagai penasehat.
Tidak hanya itu, terdapat tim ahli kebijakan publik untuk mengawal setiap keputusan yang diambil Pemerintah. "Jadi mau one man show bagaimana?" cetus Emil, Jumat 11 November 2016.
Untuk pelayanan administrasi, pihaknya memiliki dua tim ahli arsitek untuk mengecek kelengkapan IMB, Ada tim cagar budaya, ada tim diskresi.
Emil mengklaim, upaya tersebut dilakukan untuk menujukan bahwa pola kepemimpinan tidak otoriter dan mengambil keputusan menurut feeling sendiri.
Selama memerintah, menurutnya, dia telah memperketat pembangunan Kawasan Bandung Utara (KBU) agar daerah resapan air terkendali.
Secara tata ruang, Pemkot Bandung pun benar -benar mencoba menjaga KBU. "Langkah pertama ya mesti ke provinsi. Itu ada rekomendasi di provinsi tapi tidak saya proses," ujarnya.
Emil mengungkapkan, ada rencana detail tata ruang (RDTR) yang mendetailkan rencana tata ruang wilayah.
Bahkan, pihaknya menekankan RDTR Kota Bandung harus direview provinsi hampir setahun. Seharusnya, saat review RDTR ini dipergunakan sebaiknya oleh Pemprov Jabar jadi ke depannya tak akan ada masalah.
Untuk masalah lingkungan, kata Emil, setahun sudah 1.300 bangunan yang ditertibkan. Jadi, selama dua tahun, 3000 bangunan sudah ditertibkan. Yakni, ada yang disegel dan diam-diam Pemkot itu melakukan penertiban itu. "Termasuk, pembongkaran Mal PVJ," jelas dia.
(ren)