Soal Dokumen Munir, Eks Kader Minta SBY Jujur

Mantan Presiden SBY.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Dokumen asli Tim Pencari Fakta kasus pembunuhan Munir hilang. Tim tersebut dibentuk dan bekerja pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Tuduhan soal menghilangkan dokumen itu pun sempat mengarah ke SBY. Bahkan, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo berencana menghadap SBY untuk meminta klarifikasi.

Bergerak cukup cepat, SBY lantas menggelar konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, Selasa lalu, 25 Oktober 2016. Ia menyatakan sikap soal masalah tersebut, setelah berdiskusi dengan para mantan pejabat Kabinet Indonesia Bersatu selama dua minggu.

Namun, dalam penjelasan yang disampaikan mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi itu, pemerintahan SBY mengaku tidak mengetahui keberadaan dokumen asli TPF. Mereka pun hanya bisa menyerahkan salinan kepada pemerintahan sekarang. Sikap SBY tersebut pun menimbulkan pertanyaan.

"Setahu saya, ketika dulu masih di Demokrat, juga dari cerita para politisi Demokrat, Pak SBY itu orangnya teliti dan sangat rapi. Jadi, saya ragu kalau dokumen sangat penting seperti laporan TPF bisa hilang dan belum ditemukan. Aneh kalau dokumen yang asli itu hilang," kata eks kader Partai Demokrat, Tridianto, kepada VIVA.co.id, Rabu 26 Oktober 2016.

Sahabat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum itu pun menyarankan, agar SBY berkata apa adanya. Sebab, kasus Munir adalah masalah yang sangat serius.

"Jadi, sebaiknya Pak SBY jujur saja dan segera menyerahkan dokumen itu kepada Pak Jokowi (Joko Widodo), atau Jaksa Agung. Dulu kan, Pak SBY gagal menuntaskan kasus ini. Sekarang bantulah Pak Jokowi dengan segera menyerahkan dokumen aslinya. Enggak perlu ditunda-tunda lagi," katanya. (asp)